Jumat 30 Sep 2022 08:22 WIB

Harga Dinaikkan, Konsumsi Pertalite di Jatim Justru Meningkat

Konsumsi Pertamax, khususnya RON 92, mengalami penurunan mencapai 20 persen.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).   (ilustrasi)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Section Head Communication & Relation Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Arya Yusa Dwicandra mengungkapkan terjadinya kenaikan konsumsi BBM jenis Pertalite dan Solar subsidi di Jatim, meskipun harganya mengalami kenaikkan. Ia menjelaskan, untuk konsumsi pertalite, kenaikkannya mencapai 8 persen.

"Yakni dari rata-rata 12 ribu kiloloter per hari pada Juli 2022, menjadi 13 ribu kiloliter per hari pada September 2022," kata Arya di Surabaya, Kamis (29/9/2022).

Selanjutnya untuk Solar subsidi, konsumsinya di Jatim mengalami kenaikan sekitar 2 hingga 3 persen per hari. Yaitu dari rata-rata 7.080 kiloliter per hari menjadi sekitar 7.120 kiloliter per hari. Arya melanjutkan, untuk Pertalite lebih banyak dikonsumsi kendaraan pribadi, terutama roda empat yang persentasenya di kisaran 70 hingga 80 persen. Adapun untuk solar lebih banyak dikonsumsi kendaraan logistik dan umum.

"Jadi ini memang di luar dugaan ya. Kan mikirnya begitu naik konsumsinya bakal turun. Tapi ternyata di Jatim ini justru mengalami kenaikan," ujarnya.

 

Arya melanjutkan, untuk BBM jenis Pertamax, khususnya yang RON 92, justru mengalami penurunan mencapai 20 persen. Artinya, kata dia, malah banyak masyarakat yang beralih dari Pertamax ke Pertalite, meskipun harganya mengalami kenaikan. Adapun konsumsi Pertamax RON 98 cenderung tidak ada perubahan.

"Jadi memang saat ini terjadi penurunan konsumsi Pertamax yang RON 92 itu sampai 20 persen. Artinya banyak masyarakat yang beralih ke Pertalite. Kalau yang RON 98 cenderung tetap," kata Arya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement