Kamis 29 Sep 2022 17:08 WIB

Tak Ada Booster, Elin Urung Naik KA ke Palembang

Sebelumnya para penumpang hanya diwajibkan vaksinasi dosis II.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Ilham Tirta
Petugas membantu warga melakukan pemeriksaan kesehatan di sebuah stasiun di Lampung (ilustrasi).
Foto: Antara/Ardiansyah
Petugas membantu warga melakukan pemeriksaan kesehatan di sebuah stasiun di Lampung (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Elin (52 tahun), tiba-tiba urung ke Palembang naik kereta api dari Stasiun Tanjungkarang, Bandar Lampung pada Senin (26/9/2022), lalu. Persyaratan perjalanan naik moda kereta api saat ini wajib sudah divaksinasi dosis ke-3 atau booster. Elin belum di-booster.

Padahal, bila perjalanan luar kota menggunakan kereta api kelas ekonomi dari Stasiun Tanjungkarang (Lampung) menuju Stasiun Kertapati (Palembang) sepanjang 382 KM hanya Rp 32 ribu per penumpang. Sebelum aturan vaksinasi booster berlaku, para penumpang wajib vaksinasi I dan II.

Baca Juga

PT KAI Divre IV Lampung mensyaratkan bagi penumpang kereta api harus sudah vaksinasi booster. BUMN tersebut melayani angkutan penumpang menggunakan kereta api Rajabasa I dan II (kelas ekonomi) dari Tanjungkarang  ke Kertapati (sebaliknya).

Sedangkan kelas bisnis dan eksekutif belum beroperasi lagi sejak pandemi Covid-19.

“Tapi, apa boleh buat, saya harus naik bus ke Palembang dengan ongkos Rp 250 ribu,” kata Elin, warga Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, Kamis (29/9/2022).

Menurut Elin, ia telah menerima vaksinasi I dan II saat masa pandemi Covid-19, lalu. Sedangkan vaksinasi ke-3 atau booster belum ia lakukan, karena kondisi pandemi Covid-19 sudah mereda. Lagi pula, lanjut dia, tidak ada lagi gencar pemerintah dan lembaga lain menggelar vaksinasi massal khusus booster seperti vaksinasi I dan II lalu.

“Sekarang saya tidak pernah lagi mendengar atau ada pengumuman dari kelurahan atau puskesmas untuk menggelar vaksinasi booster. Kalau dulu, malam-malam Ramadhan ada yang datang ke masjid untuk vaksin warga,” kata Elin, ibu tiga anak tersebut.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung telah menyatakan stok vaksin booster I dan II masih kosong. Kepala Dinkes Lampung, dr Reihana mengatakan, sudah mengajukan permintaan kepada pemerintah pusat vaksin booster sejak Agustus 2022.

“Kami masih menunggu. Tapi info dari pusat vaksin (booster) sedang kosong,” kata Reihana yang juga jubir Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Lampung, Senin (26/9/2022).

Berdasarkan informasi Gudang Farmasi Dinkes Lampung, tak hanya di tingkat Provinsi Lampung. Dia mengatakan, stok vaksin booster yang ada di 15 kabupaten/kota dalam Lampung juga sedang kosong sejak lama. Kondisi ini membuat program vaksinasi khususnya untuk vaksinasi ketiga dan keempat mengalami hambatan.

Reihana mengakui kasus Covid-19 di Lampung sudah melandai, namun sampai saat ini pemerintah pusat belum mencabut status pandemi Covid-19 di Indonesia. Sehingga konsekuensinya pemerintah tetap berkewajiban untuk memenuhi permintaan masyarakat terutama vaksin booster I dan II.

Sebagian warga berharap pemerintah daerah dapat menggelar lagi vaksinasi khusus booster 1 dan 2, karena masih banyak warga yang belum menjalani vaksinasi ketiga tersebut. Vaksinasi booster penting, karena menjadi syarat dalam perjalanan ke luar kota menggunakan moda transportasi kereta api dan pesawat.

Menurut Endri (47 tahun), warga Bandar Lampung, sebenarnya pemerintah terus menyediakan fasilitas vaksinasi di berbagai tempat. “Jadi warga yang belum vaksin dapat datang ke tempat tersebut kapan dan di mana saja. Karena jadi syarat naik kereta sama pesawat,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement