Rabu 28 Sep 2022 14:49 WIB

Hari Santri Momentum Pesantren Kuatkan Kepercayaan Masyarakat

Yakinkan kepercayaan masyarakat bahwa pesantren masih menjadi pilihan utama

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Gedung Kemenag
Foto: dok. Republika
Gedung Kemenag

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) meluncurkan peringatan Hari Santri 2022 bertema "Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan" di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) KH Abdurrahman Wahid Pekalongan, Jawa Tengah.

Dalam rangka menyambut puncak Hari Santri 2022 Ketua Majelis Masyayikh Pesantren Indonesia, KH Abdul Ghaffar Rozin, berpesan, Hari Santri 2022 harus jadi momentum bagi pesantren untuk menguatkan kepercayaan masyarakat. Yakinkan kepercayaan masyarakat bahwa pesantren masih menjadi pilihan utama untuk mendidik anak.

Baca Juga

"Caranya dengan melakukan muhasabah internal dengan memperbaiki sistem pendidikan dan pengawasan, dan menyusun langkah konkret mewujudkan pesantren tanpa kekerasan," kata Kiai Rozin kepada Republika, Rabu (28/9/2022).

Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menjelaskan, tema peringatan Hari Santri 2022. Tema itu mengandung pesan bahwa santri adalah pribadi yang selalu siap sedia mendarmabaktikan hidupnya untuk bangsa dan negara. Santri dengan segala kemampuannya, bisa menjadi apa saja. Santri tidak hanya ahli ilmu agama, tetapi juga menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Meski bisa menjadi apa saja, santri tidaklah melupakan tugas utamanya menjaga agama. Menjaga martabat kemanusiaan adalah salah satu tujuan diturunkannya agama," kata Menag dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (27/9/2022) malam.

Menag mengatakan, sebagai insan yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai agama, santri harus selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

Menag juga menerangkan, logo peringatan Hari Santri 2022 mengandung filosofi. Yakni gambar merangkul artinya melindungi dan peduli. Gambar jabat tangan artinya saling membantu. Gambar daun artinya energi dan harapan. Infinity artinya tidak terhingga. Matahari artinya sumber energi atau daya yang tidak habis), dan mata artinya melihat dan mengamati.

Sebelumnya, dalam peluncuran peringatan Hari Santri 2022, Menag mengingatkan para santri tentang adanya pihak yang tidak suka dan benci dengan kemajuan para santri. Mereka melakukan generalisasi secara berlebihan atas peristiwa yang terjadi di pesantren.

Menag mencontohkan, ketika ada satu atau dua santri yang diduga melakukan tindak kekerasan, hal itu kemudian digeneralisasi seakan menjadi potret perilaku umum para santri. "Hal itu dilakukan karena ketidaksukaan, ini harus dijawab oleh para santri," kata Menag dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (27/9/2022) malam.

Menag mengatakan, kebencian dan ketidaksukaan terhadap para santri harus dilawan. Kebencian itu harus dilawan dengan prestasi, belajar yang benar dan sungguh-sungguh. Sehingga apa yang dituduhkan oleh orang yang tidak suka dengan gemilangnya para santri itu terjawab karena para santri benar-benar bisa diandalkan

Menag berpesan, kebencian orang lain jangan dilawan dengan kebencian yang sama. Jika ada orang tidak suka dengan para santri, hal itu harus dijawab dengan prestasi. "Bukan kita melawannya dengan kebencian, tapi prestasi. Saya yakin para santri mampu menunjukkan prestasinya," ujar Menag

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement