Rabu 28 Sep 2022 00:54 WIB

BPBD Sukabumi Fokus Cegeh Potensi Urban Disaster

Hal ini dilakukan agar penanganan bencana disesuaikan dengan pemetaaan bencana

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Kota Sukabumi fokus pada upaya pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi potensi urban disaster seperti bencana gempa, kebakaran, banjir, dan longsor. Hal ini dilakukan agar penanganan bencana disesuaikan dengan pemetaaan bencana yang dilakukan.
Foto: istimewa
Kota Sukabumi fokus pada upaya pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi potensi urban disaster seperti bencana gempa, kebakaran, banjir, dan longsor. Hal ini dilakukan agar penanganan bencana disesuaikan dengan pemetaaan bencana yang dilakukan.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Kota Sukabumi fokus pada upaya pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi potensi urban disaster seperti bencana gempa, kebakaran, banjir, dan longsor. Hal ini dilakukan agar penanganan bencana disesuaikan dengan pemetaaan bencana yang dilakukan.

'' Urban Disaster pririoritasnya mulai gempa darat, cuaca ekstrem, banjir longsor dan kebakaran kawasan perkotaan dan permukiman,'' ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami, Selasa (27/9/2022).

Oleh karenanya sebagai bentuk menjaga ketahanan teritorial dari potensi bencana dan korban yang terdampak, BPBD dan Kodim 0607/Kota Sukabumi bersama sama menggerakkan pembinaan anggota Satkorwil dan masyarakat tanggap bencana pada urban disaster yang kerap terjadi beberapa waktu lalu.

Acara bertemakan Bersama Membangun Bangsa ini berlangsung di Aula Makodim 0607/Kota Sukabumi dengan pembinaan berupa pemetaan daerah rawan bencana, pelatihan kesiapsiagaan dan penyuluhan. Selain itu simulasi menghadapi bencana baik pra, saat dan pasca dengan peserta dari anggota Satkorwil dan masyarakat beraneka profesi.

Kegiatan yang diikuti oleh kurang lebih 60 orang ini kata Zulkarnain, merupakan bagian dari layanan pencegahan dini dan kesiapsiagaan yang harus diberikan dalam mengantisipasi bencana di wilayah Sukabumi. Terlebih BMKG merilis saat ini sudah memasuki musim penghujan yang ditandai dengan curah hujan yang cukup tinggi.

Sehingga memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti Cuek Balong (Cuaca Ekstrem, Banjir Longsor). Hal inilah masa sangat penting dan strategis untuk meningkatkan kemampuan diri komunitas dan keluarga.

Menurut Zulkarnain, setiap kejadian yang masa emas banyak selamat oleh faktor sendiri, komunitas dan keluarga serta didukung keterampilan sumber daya manusia dari masyarakat. “ Semakin sering dilakukan praktek latihan kesiapsiagaan, maka semakin membuat masyarakat makin respon terhadap bencana sehingga sadar melakukan mitigasi,'' terang dia.

Zulkarnain menambahkan, berdasarkan kajian risiko bencana Kabupaten Sukabumi (2018) terdapat lima jenis bencana dinilai risiko tinggi dan lima dinilai sedang. Berisiko tinggi yaitu banjir bandang, cuaca ekstrem, gelombang ekstrem dan abrasi, gempa bumi dan tsunami.

Berisiko sedang yaitu banjir, karhutla, kekeringan, letusan gunung api dan tanah longsor. Kondisi ini juga hampir dirasakan risiko nya di Kota Sukabumi dimana Urban disaster pririoritasnya mulai gempa darat, cuaca ekstrem, banjir longsor dan kebakaran kawasan perkotaan dan permukiman.

'' Kami mengimbau agar bisa menjadi fokus penanganan bencana di wilayahnya masing masing dan sering mempraktekkannya ditingkat keluarga secara rutin agar terampil terhindar dan selamat dari segala jenis bencana yang menerjang,'' ungkap Zulkarnain. Dimbau pula kepada seluruh elemen agar melakukan latihan sesering mungkin dan mengisi memperbaharui form kesiapsiagaan bencana di keluarga yang diberikan BPBD Kota Sukabumi.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement