Selasa 27 Sep 2022 23:16 WIB

Harga Cabai di Kota Bandung Alami Penurunan

Penurunan harga cabai terjadi di Kota Bandung.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Muhammad Hafil
Pedagang sayuran di Pasar Kosambi, Kota Bandung tengah melayani pembeli, Rabu (13/7/2022). Sejumlah harga bahan pokok masih tinggi seperti cabai tanjung, tomat dan kentang.
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Pedagang sayuran di Pasar Kosambi, Kota Bandung tengah melayani pembeli, Rabu (13/7/2022). Sejumlah harga bahan pokok masih tinggi seperti cabai tanjung, tomat dan kentang.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG-- Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung mengungkapkan harga cabai di pasar tradisional di Kota Bandung mengalami penurunan satu pekan terakhir. Harga komoditas lainnya masih relatif stabil dan tidak mengalami kenaikan.

"Penurunan baru seminggu kemarin, kalau kemarin (cabai rawit merah) bergerak masih di Rp 73.750 ribu sekarang Rp 62.500 ribu per kilogram. Terus cabai merah keriting minggu kemarin Rp 68.750 Senin kemarin Rp 57.500 per kilogram," ujar Kepala Disdagin Kota Bandung Elly Wasliah, Selasa (27/9/2022).

Baca Juga

Ia melanjutkan harga cabai merah tanjung yang sempat berada di angka Rp 67.500 kini menurun menjadi Rp 56.500 per kilogram. Sedangkan harga bawang merah masih stabil di angka Rp 34 ribu lebih.

"Saya pikir tidak ada kenaikan malah turun dari Rp 73 ribu," katanya.

 

Ia mengatakan harga-harga komoditas mengalami penurunan ditunjang dengan adanya pasar murah di 30 kecamatan yang diselenggarakan bertahap. Komoditas yang banyak diburu masyarakat yaitu telur, beras dan minyak goreng.

Ia menyebut komoditas yang dijual di pasar murah dengan harga Rp 24.000 per kilogram yang memiliki selisih relatif besar dibandingkan yang dijual di pasaran. Pihaknya akan menyelesaikan kegiatan program pasar murah.

"Hasil penjualan total omzet sampai kemarin Rp 408 juta lebih. Hari ke satu Rp  82 juta lebih, kedua Rp 120 juta, ketiga Rp 108 juta, keempat Rp 92 juta. Total penjualan di Rp 408 juta," katanya.

Elly menambahkan pihaknya akan melaporkan hasil tersebut kepada Wali Kota Bandung. Apabila pasar murah masih perlu diadakan maka pihaknya siap melaksanakan kegiatan tersebut.

"Kita selesaikan yang 30 kecamatan dulu setelah itu dievaluasi apakah masih perlu ditindaklanjuti atau tidak," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement