Selasa 27 Sep 2022 16:43 WIB

Mantan PM Kembali Terjun Politik Italia

Berlusconi memenangkan kursi di Senat setelah dilarang memegang jabatan publik.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Silvio Berlusconi, pemimpin kanan-tengah, populis Forza Italia keluar dari bilik suara sebelum memberikan suaranya di sebuah tempat pemungutan suara di Milan, Italia, Minggu, 25 September 2022. Tepat pada waktunya untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-86, mantan pemain Italia itu Perdana Menteri Silvio Berlusconi kembali ke parlemen Italia, memenangkan kursi di Senat hampir satu dekade setelah dilarang dari jabatan publik karena tuduhan penipuan pajak.
Foto: AP Photo/Antonio Calanni
Silvio Berlusconi, pemimpin kanan-tengah, populis Forza Italia keluar dari bilik suara sebelum memberikan suaranya di sebuah tempat pemungutan suara di Milan, Italia, Minggu, 25 September 2022. Tepat pada waktunya untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-86, mantan pemain Italia itu Perdana Menteri Silvio Berlusconi kembali ke parlemen Italia, memenangkan kursi di Senat hampir satu dekade setelah dilarang dari jabatan publik karena tuduhan penipuan pajak.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Tepat saat merayakan ulang tahunnya yang ke-86, mantan perdana menteri Italia Silvio Berlusconi kembali ke parlemen Italia. Dia memenangkan kursi di Senat hampir satu dekade setelah dilarang memegang jabatan publik atas tuduhan penggelapan pajak.

Berlusconi terpilih kembali ke majelis tinggi Italia dengan memperoleh suara 50 persen di kota utara Monza pada Ahad (25/9/2022). Sementara secara keseluruhan partainya kalah dibandingkan dengan pemilihan umum 2018, hasil tersebut bernasib lebih baik dari yang diharapkan dan kemenangan Berlusconi sangat tidak biasa.

Baca Juga

“Forza Italia terbukti menentukan keberhasilan sayap kanan tengah dan pembentukan pemerintahan berikutnya,” kata Berlusconi dalam sebuah tweet merujuk pada partainya.

"Sekali lagi saya menempatkan diri saya untuk melayani Italia, negara yang saya cintai," ujarnya.

Partai kanan tengah Forza Italia pimpinan Berlusconi memperoleh lebih dari delapan persen dalam pemungutan suara. Kemenangan besar diperoleh Giorgia Meloni yang saat ini sedang bersiap untuk memimpin pemerintahan sayap kanan pertama di negara itu sejak Perang Dunia II.

“Mendapatkan kembali kursi di Senat adalah semacam balas dendam pribadi untuk Berlusconi, setelah semua masalah peradilan yang dia lalui,” kata analis politik di Mercatorum University Roma Massimiliano Panarari.

Pada 2013, Senat mengusir Berlusconi karena tuduhan penipuan pajak yang berasal dari bisnis medianya. Dia dilarang memegang jabatan publik selama enam tahun dan setelah menjalani hukuman pelayanan masyarakat, pengadilan memutuskan dia bisa sekali lagi memegang jabatan publik dan memenangkan kursi di Parlemen Eropa pada 2019.

Jabatan perdana menteri ketiga telah berakhir tiba-tiba pada 2011, ketika pasar keuangan kehilangan kepercayaan bahwa miliarder media dapat mengelola keuangan Italia selama krisis utang Eropa. Kali ini Berlusconi bukan satu-satunya pemenang dalam pemilihan anggota parlemen.

Pacar Berlusconi yang berusia 32 tahun, Marta Fascina, juga memperoleh kursi di majelis rendah parlemen. Dia memenangkan suara di daerah pemilihan Sisilia di Marsala, meskipun tidak pernah muncul di pulau selatan selama kampanye. Dalam sebuah wawancara dengan sebuah surat kabar Italia, Fascina mengatakan bahwa sering pergi ke sana bersama ayahnya untuk berlibur ketika dia masih kecil.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement