Selasa 27 Sep 2022 13:50 WIB

Kasus Pengeroyokan Mahasiswa UIN Bandung Berakhir Damai

Pengeroyokan terjadi akibat kesalahpahaman antara korban dan pelaku.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Nur Aini
Garis Polisi (ilustrasi) Kasus pengeroyokan terhadap tiga orang mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang terjadi pada akhir Agustus lalu berakhir dengan kesepakatan damai antara pelaku dan korban.
Foto: Antara/Arif Pribadi
Garis Polisi (ilustrasi) Kasus pengeroyokan terhadap tiga orang mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang terjadi pada akhir Agustus lalu berakhir dengan kesepakatan damai antara pelaku dan korban.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kasus pengeroyokan terhadap tiga orang mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang terjadi pada akhir Agustus lalu berakhir dengan kesepakatan damai antara pelaku dan korban. Peristiwa tersebut terekam kamera pengawas (CCTV) dan sempat viral di media sosial.

"Pengeroyokan sudah diselesaikan secara musyawarah," ujar Kapolsek Panyileukan Kompol Dadang Cahyadiawan saat dikonfirmasi, Selasa (27/9/2022).

Baca Juga

Ia menyebut, pertemuan telah dilakukan antara pelaku yang melakukan tindak pemukulan dengan korban dan terjadi damai. Pihaknya menyebut pengeroyokan terjadi akibat kesalahpahaman antara korban dan pelaku."Itu kesalahpahaman komunikasi dan cekcok serta ada pemukulan," ungkapnya.

Dadang mengatakan kasus tersebut telah selesai dan kedua belah pihak telah menerima hasil musyawarah. Pihaknya tidak melanjutkan penanganan kasus tersebut karena kedua belah pihak telah damai."Sudah selesai ini,  jadi berakhir damai," katanya.

Sebelumnya, tiga orang mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung diduga menjadi korban penganiayaan orang tidak dikenal di area parkir Fakultas Adab dan Humaniora, Selasa (30/8/2022). Mereka mengalami luka-luka dan telah melaporkan ke kepolisian.

Video yang menunjukkan mahasiswa UIN diduga menjadi korban penganiayaan viral di media sosial. Peristiwa terjadi malam hari dan terlihat seseorang memukul para mahasiswa.

Korban berinisial M, L dan H. Salah seorang korban M (21 tahun) mengaku tengah menghadiri acara perkumpulan ketua mahasiswa di area lapang Fakultas Adab dan Humaniora, Senin (29/8/2022). Ia mendengar keributan saat berada di lokasi.

M pun menghampiri lokasi keributan namun malah ditegur dua orang tidak dikenal. Selanjutnya terjadi cekcok hingga akhirnya kedua orang tidak dikenal itu meminta maaf kepadanya.

Namun, tidak lama berselang muncul seseorang yang merupakan teman dari kedua orang tadi. Pria itu marah-marah kepadanya karena ada yang mengajak adiknya berkelahi dan dua orang yang sempat meminta maaf langsung menunjuk dirinya.

Ketiga korban M, H dan L langsung dikeroyok dan sempat dilerai oleh satpam di lokasi. Keesokan hari, Selasa (30/8/2022) ia dicari oleh pria yang mempermasalahkan kejadian kemarin.

M pun mengaku langsung dibawa ke tempat parkiran di Fakultas Adab dan Humaniora yang gelap. Di sana, ia mengaku dikeroyok sejumlah orang.

"Ada yang nyamperin dan langsung nonjok bagian mulut, saya kan jongkok langsung bangun, nah di situ dimulai pengeroyokan itu," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement