Selasa 27 Sep 2022 01:02 WIB

Legislator: Tim Khusus Nadiem tidak Istimewa

Legislator sebut tim khusus Nadiem tidak memiliki kinerja spesial.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Bayu Hermawan
Anggota Komisi X DPR RI Sodik Mujahid.
Foto: Humas DPR
Anggota Komisi X DPR RI Sodik Mujahid.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X DPR RI, dari Fraksi Partai Gerindra, Sodik Mujahid, menilai 400 orang tim khusus Menteri Pendidikan, Kedubayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, tidak memiliki kinerja yang spesial. Sebab, kata Sodik, sejumlah produk digitalisasi yang diklaim hasil kerja dari tim khusus itu sudah ada sebelum Nadiem menjabat.

"Jika memang hanya melanjutkan berarti tim ini tidak istimewa dan satu lagi kita akan melihat anggaranya jangan sampai ada dobel anggaran," ujar Sodik di sela-sela rapat kerja dengan Kemendikbudristek di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (26/9/2022).

Baca Juga

Pada penggunaan anggaran, Sodik juga membuka kemungkinan akan dibentuknya panitia kerja (Panja) untuk memperjelas pembentukan tim khusus menteri itu. "Apakah jadi Panja atau tidak nanti kita lihat, saya teman-teman memberi masukan kepada kami apakah layak menjadi panja atau tidak," katanya.

Sodik juga menyoroti gencarnya digitalisasi pendidikan terhadap pembentukan karakter siswa didik. Menurut dia, jangan sampai digitalisasi pendidikan itu justru memperlemah pembentukan karakter yang merupakan inti dari pendidikan nasional.

"IT ini penting tapi jangan sampai justru ini memperlemah pendidikan yang lengkap yakni pendidikan karakter," ujarnya.

Seperti diketahui sebelumnya penyataan Nadiem di Markas Besar PBB tentang pembentukan "tim bayangan" beranggotakan 400 orang menuai polemik. Pasalnya tim itu tidak pernah diketahui keberadaanya oleh DPR sebagai pihak yang mengawasi penggunakan anggaran. Belakangan Nadiem menjelaskan, tim itu merupakan vendor yang dibayar dengan sistem kontrak.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement