Senin 26 Sep 2022 22:02 WIB

Gubernur Kalteng: Bangun Ketahanan Pangan Agar tidak Terjadi Inflasi

Tujuan pasar murah dan pasar penyeimbang ini dalam rangka memantau harga sembako.

Dalam rangka menekan inflasi daerah, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng dan Pemerintah kabupaten/kota gencar melakukan berbagai upaya, salah satunya adalah dengan digelarnya pasar murah dan pasar penyeimbang.
Foto: istimewa
Dalam rangka menekan inflasi daerah, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng dan Pemerintah kabupaten/kota gencar melakukan berbagai upaya, salah satunya adalah dengan digelarnya pasar murah dan pasar penyeimbang.

REPUBLIKA.CO.ID, SERUYAN--Dalam rangka menekan inflasi daerah, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng dan Pemerintah kabupaten/kota gencar melakukan berbagai upaya, salah satunya adalah dengan digelarnya pasar murah dan pasar penyeimbang.

Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran didampingi Ketua TP PKK Prov Kalteng Ivo Sugianto Sabran meninjau pasar murah dan pasar penyeimbang di Halaman GOR Bulu Tangkis Kecamatan Hanau, Kabupaten Seruyan, Senin (26/9/2022).

Baca Juga

Pada hari yang sama, Gubernur juga membuka pasar murah dan pasar penyeimbang di Kantor Desa Rungau, Kecamatan Danau Seluluk, Kabupaten Seruyan kemudian di Kecamatan Baamang dan Kelurahan Mentaya Seberang Kecamatan Seranau Kabupaten Kotim. Kedatangan Gubernur dan rombongan disambut oleh Bupati Seruyan Yulhaidir dan Pj. Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Anang Dirjo.

Gubernur mengatakan pasar murah dan pasar penyeimbang ini dilaksanakan masih dalam suasana Covid-19, sehingga harus ada giat vaksin di dalamnya. “Oleh karena itu, di dalam GOR Bulu Tangkis Kecamatan Hanau ini dilaksanakan vaksinasi secara bersamaan. Mudah-mudahan masyarakat kita terbentuk imunnya,” ucap Sugianto

Lebih lanjut Sugianto menjelaskan, tujuan pasar murah dan pasar penyeimbang ini dalam rangka memantau harga sembako. 

photo
Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran didampingi Ketua TP PKK Prov Kalteng Ivo Sugianto Sabran meninjau pasar murah dan pasar penyeimbang di Halaman GOR Bulu Tangkis Kecamatan Hanau, Kabupaten Seruyan, Senin (26/9/2022). - (istimewa)

 

 

Gubernur juga berharap di Kalteng bisa dibangun ketahanan pangan sendiri agar tidak terjadi inflasi.“Saya mengimbau masyarakat untuk bercocok tanam untuk turut andil dalam menekan angka inflasi di Kalteng,” harapnya.

Dalam pasar murah ini, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Prov. Kalteng menyediakan 2000 paket sembako murah, namun yang tersedia hanya 800 paket dan 1200 paket lainnya akan menyusul. 

Gubernur Kalteng mengatakan bahwa ia akan memberikan subsidi langsung kepada masyarakat dan menggratiskan paket sembako yang ada di pasar murah tersebut.“Secara pribadi saya akan mensubsidi lagi yang harusnya masyarakat membeli dengan harga 50 ribu per paket, hari ini saya gratiskan,” pungkasnya.

Saat diwawancarai, Orang nomor satu di Kalteng ini mengungkapkan bahwa ekonomi di Kalteng bertumbuh dengan baik tetapi inflasinya juga naik. Oleh karena itu Pemprov Kalteng bersama Pemerintah kabupaten/kota turun tangan untuk menekan angka inflasi, terutama di Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kota Palangka Raya. “Saya berharap kepada Presiden supaya ada kebijakan, ada alokasi khusus untuk ketanganan pangan daerah sekitar 10-20% sehingga tidak ada inflasi,” imbuhnya.

Gubernur optimis pada Januari sampai Desember 2023 mendatang, inflasi di Kalteng bisa menyentuh angka lima sampai empat persen. Pada kesempatan yang sama Gubernur menyerahkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Pemprov. Kalteng kepada Nelayan, Pembudidaya Ikan, dan Pengolah Ikan Kabupaten Seruyan sebesar Rp450.000.000.

Turut hadir anggota DPR RI Dapil Kalteng Agustiar Sabran, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Prov. Kalteng Leonard S. Ampung, Kepala Bapeddalitbang Prov. Kalteng Kaspinor, dan Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Prov. Kalteng Hj. Sunarti. Hadir pula Bupati Kotim Halikinnor, Kepala Perangkat Daerah terkait Provinsi, dan Kabupaten serta masyarakat sekitar. 

 

*

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement