Senin 26 Sep 2022 14:51 WIB

Pasang Solar Panel, KAI Hemat Biaya Tujuh Persen

Pemasangan solar panel tersebut merupakan upaya transisi energi yang dilakukan KAI.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
PT Kereta Api Indonesia (Ilustrasi)
Foto: Antara
PT Kereta Api Indonesia (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi mulai menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atau solar panel di stasiun dan bangunan kantornya dan dapat melakukan efisiensi. Untuk tahap pertama, KAI memasang solar panel pada Stasiun Gambir dengan daya 40,5 kWp dan gedung Jakarta Railway Center (JRC) dengan daya 40 kWp. 

“Efisiensi kurang lebih tujuh sampai 10 persen dari sisi pembiayaan," kata Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Usaha KAI Sandry Pasambuna dalam konferensi pers di Stasiun Gambir, Senin (26/9/2022). 

Baca Juga

Dari sisi penggunaan listrik, Sandry menuturkan KAI dapat menghemat hingga 6,75 persen. Angka tersebut dengan asumsi tangkapan energi sinar matahari secara optimal harian selama empat jam dari pukul 10.00 WIB hingga 14.00 WIB. 

Dia menjelaskan, saat solar panel memproduksi energi listrik sebesar 40,5 kWp dapat dipergunakan untuk mengoperasikan 20 unit AC berkapasitas 2 PK secara bersamaan. Selai itu juga kurang lebih menyalakan seribu lampu LED 40 watt yang terpasang di dalam stasiun secara bersamaan.

“Penggunaan listrik dari PLTS ini digunakan untuk pencahayaan, pendinginan, dan lainnya untuk fasilitas penumpang dan operasional lainnya,” tutur Sandry. 

Setelah dua pemasangan solar panel tersebut, Sandry memastikan KAI akan melanjutkan pemasangan PLTS pada tahun depan. Dia menuturkan, KAI berencana akan memasang solar panel di 40 bangunan atau stasiun menyebar di Jawa dan Sumatra. 

Sandry menegaskan, KAI juga sudah melakukan alokasi investasi untuk pemasangan solar panel. “Investasinya sekitar Rp 500 juta per bangunan,” tutur Sandry. 

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko KAI Salusra Wijaya menjelaskan pemasangan solar panel tersebut merupakan upaya transisi energi yang dilakukan KAI dengan menggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT). Khsusunya untuk suplai energi listrik di berbagai aset KAI.

“Implementasi solar pan di stasiun dan kantor KAI ini merupakan bagian dari rangkaian HUT ke-77 KAI yang bertema Bangkit Lebih Cepat, Melayani Lebih Baik,” ujar Salusra. 

Salursa menjelaskan, penggunaan energi matahari yang diimplementasikan pada Stasiun Gambir dan Jakarta Railway Cente merupakan sistem Solar Panel On Grid yang menggabungkan suplai listrik dari jaringan listrik PLN dan jaringan listrik Solar Panel.

Khusus untuk implementasi Solar Panel di Stasiun Gambir adalah hasil dari Sinergi BUMN KAI dengan Pertamina NRE. “Kolaborasi ini merupakan tindak lanjut dari MoU kedua perusahaan tentang Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan di Aset KAI yang ditandatangani pada 9 Maret 2022,” ungkap Salursa. 

Dengan terpasangnya solar panel tersebut, KAI turut mendukung program pemerintah dalam menyambut Presidensi G20 Indonesia terkait isu prioritas Transisi Energi Berkelanjutan. Langkah tersebut juga selaras dengan kebijakan pemerintah untuk mengurangi gas rumah kaca menuju Net Zero Emission pada 2060.

“KAI konsisten mengaplikasikan Environmental, Social, and Governance di perusahaan dengan harapan akan terwujud bisnis yang sustain. Dengan demikian, KAI dapat terus memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh pelanggannya,” tutur Salursa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement