Senin 26 Sep 2022 09:01 WIB

Misi Besar Erick Thohir, Jadikan Indonesia Sebagai Pusat Ekonomi Syariah Dunia

Indonesia punya masa depan ekonomi yang menjanjikan terutama ekonomi syariah

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengusung sebuah misi besar yaitu menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah Indonesia. (ilustrasi).
Foto: Tangkapan layar
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengusung sebuah misi besar yaitu menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah Indonesia. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengusung misi besar yaitu menjadikan Indonesia pusat ekonomi syariah dunia. Misi tersebut dilatarbelakangi besarnya potensi ekonomi syariah bangsa ini. Karena itu, sangat beralasan bila Indonesia menjadi negara dengan ekonomi syariah terbesar di dunia.

Untuk mewujudkan misi tersebut, Erick Thohir membenahi ekosistemnya yang dimulai dengan pembentukan bank syariah yaitu Bank Syariah Indonesia Tbk dengan kode saham BRIS. Keberadaan bank ini untuk mendorong bertumbuhnya industri-industri syariah.

Baca Juga

"Indonesia punya masa depan ekonomi yang menjanjikan terutama ekonomi syariah," kata Erick Thohir dalam unggahan akun Instagram resminya @erickthohir, Sabtu (24/9/2022).

Menurut Erick Thohir, sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, sudah waktunya Indonesia mulai bergerak menjadi produsen bukan lagi konsumen industri halal. Karena itu, pemerintah pelan-pelan mewujudkannya. Lewat pembentukan PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk yang merupakan gabungan bank syariah dari bank-bank pelat merah, ekosistem ekonomi syariah itu bisa bertumbuh lebih cepat.

"Dengan adanya dari dari keuangan syariah kita bisa mendorong yang namanya potensi-potensi dari industri syariah," kata Erick.

Apalagi, kata Erick Thohir, Indonesia adalah negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Ini menjadi kekuatan utama. "Yang terpenting saat ini adalah bagaimana potensi yang ada dikelola dengan baik oleh para professional dan praktisi ekonomi syariah yang berorientasi pada level global," kata dia.

Menurut Erick syarat untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah terletak pada tiga hal, pertama harus agresif menyampaikan ke dunia luar Indonesia punya pasar yang besar. Kedua pembangunan industri halal harus terus ditingkatkan, dan yang ketiga penguatan aspek good corporate governance dalam setiap aktivitas pengelolaan ekonomi syariah nasional.

Untuk saat ini, Erick menegaskan, keberpihakan kebijakan pemerintah terlihat dalam percepatan industri keuangan syariah ini. Erick pun mendorong agar seluruh pihak yang terlibat dalam ekonomi syariah memiliki profesionalisme dan standar tinggi.

"Satu kita memang punya market yang sangat besar, kita punya umat Muslim terbesar dan kalau dilihat data-data di industri halal kita pun bukan negara yang memproduksi industri, halal kita itu konsumtif industri halal," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement