Sabtu 24 Sep 2022 17:09 WIB

YouTuber Livy Renata Ceritakan Pengalamannya Bermain Film

Dalam film garapan sutradara Rendy Herpy ini, Livy dikisahkan sebagai gamer

Livy Renata
Foto: istimewa
Livy Renata

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bermain film telah menyisakan pengalaman istimewa bagi Youtuber Livy Renata. Ia mengaku film Love in Game yang ditayangkan di platform MAXstream itu memiliki kemiripan dengan kisah kesehariannya.

Dalam film garapan sutradara Rendy Herpy ini, Livy dikisahkan sebagai gamer, seperti kisah Livy Renata sebenarnya.

"I tidak terlalu kesulitan selama memainkan peran Livy di film Love in Game ini, karena mirip dengan kehidupan I," kata Livy Renata saat berbincang kepada media beberapa waktu lalu di bioskop CGV fX Plaza, Jakarta Pusat.

Selama ini Kerap menyebut dirinya dengan sapaan I dan kata ‘wooyy'. Seringkali, ia berbicara dengan mencampurkan bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris.

Meski merasa mudah, Livy tetap tertantang selama memainkan peran di film Love in Game. Apalagi ketika dia beradegan dengan Gabriel Prince, salah satu lawan mainnya yang memainkan peran Prince.

"Ada adegan yang menurut i sedikit susah, terutama saat harus nyebur ke kolam berenang," ucap Livy Renata.

Menurut Livy, adegan itu susah karena sutradara hanya ingin take one shoot dan tidak mau mengulangnya saat syuting.

"Semua pemain, termasuk I, punya pressure dari sutradara, karena kalau adegan nyebur itu gagal, harus take lagi, our clothes, our hair, our make up, itu harus ulang," ujar Livy Renata.

Meski tidak mudah, Livy Renata bisa melakoni adegan nyebur ke kolam berenang itu. "We did it well, one take," ujar Livy.

Film Love in Game menceritakan kedekatan Livy dan Prince layaknya pasangan Tom dan Jerry yang menggemaskan.

Livy dikisahkan sebagai mahasiswi yang 'gila' bermain games, sedangkan Prince adalah teman kampus Livy yang seringkali terlambat datang kuliah bareng Livy.

Prince dikenal sosok cowok populer karena wajah tampannya mirip aktor Korea di kampus. Meski Prince menjadi incaran banyak cewek di kampus, Livy tetap tidak jauh hati.

"Livy hanya ingin menggambarkan bahwa cinta tumbuh bukan hanya dilihat dari fisik, melainkan bagaimana kenyamanan dan komunikasi yang baik terbangun dalam sebuah hubungan," kata Rendy Herpy.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement