Sabtu 24 Sep 2022 14:20 WIB

Romantis! Pasangan Suami Istri Nakes Berhasil Wisuda di UMP

Pasangan suami istri bagian dari 1.805 wisudawan di Auditorium Ukhuwah Islamiah UMP

Rep: Idealisa masyrafina/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Aris Supriyanto, S.Tr.Kes dan sang istri Sri Dwiyandari, S.Tr.Kes, suami istri tenaga kesehatan asal Banjarnegara yang berhasil wisuda bersama di UMP, Sabtu (24/9/22).
Foto: Republika/Idealisa masyrafina
Aris Supriyanto, S.Tr.Kes dan sang istri Sri Dwiyandari, S.Tr.Kes, suami istri tenaga kesehatan asal Banjarnegara yang berhasil wisuda bersama di UMP, Sabtu (24/9/22).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Momen wisuda menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi pasangan suami istri tenaga kesehatan asal Banjarnegara, Aris Supriyanto, S.Tr.Kes dan sang istri Sri Dwiyandari, S.Tr.Kes.

Mereka berhasil lulus dan wisuda berbarengan dalam acara wisuda Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) ke- 69. Keduanya merupakan bagian dari 1.805 wisudawan dan wisudawati di Auditorium Ukhuwah Islamiah UMP, Sabtu (24/9/22).

Keduanya diketahui lulus Bersama pada Program Studi D4 Teknologi Laboratorium Medik (TLM) Alih Jenjang pada wisuda Magister, Sarjana, dan Ahli Madya ke-69 periode September Tahun Akademik 2022-2023.

Aris Supriyanto, S.Tr.Kes (46 tahun) mengatakan, sudah dari tahun 2021 dia bersama istrinya menempuh Program Studi D4 TLM Alih Jenjang di Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) UMP. Mereka berdua menyadari hal itu akan menyita waktu dan tenaga karena mereka sehari-harinya bekerja di RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara dan istri bekerja di UPTD Puskesmas Sigaluh 1 Banjarnegara.

Hanya saja, menempuh pendidikan bersama membuat mereka saling mendukung satu sama lain, khususnya dalam menyelesaikan pendidikannya itu.

Meskipun masih dalam suasana pandemi, tidak menyurutkan semangat Aris Supriyanto dan pasangannya Sri Dwiyandari untuk tetap menjalankan kewajibannya sebagai mahasiswa dengan penuh semangat.

“Alhamdulillah, meskipun kuliah masih dalam suasana pandemi, kita terus semangat, bahkan bisa kuliah bareng buka laptop berdampingan dan yang jelas bisa diskusi dan mengerjakan tugas bareng istri,” kata Aris Supriyanto, S.Tr.Kes. saat ditemui di UMP.

Lebih lanjut, Aris menceritakan disaat harus kuliah atau praktek di kampus, ia harus berangkat habis subuh berdua dan pulang malem juga berdua.

“Apalagi saat mengerjakan tugas akhir yang paling berkesan harus bolak balik dan ijin ke kantor dan pulang malam mengejar revisian dan lembur tiap malam berdua menyelesaikan tugas,” ceritanya.

Menurutnya, kuliah berdua terasa lebih ringan karena semua beban bisa diatasi berdua. Bahkan tidak jarang membuat iri bagi temen-teman seangkatan.

Kebersamaan selalu terjaga karena kemanapun mereka selalu berdua. Di kampus UMP mereka saling menunggu di saat menyelesaikan tugas. Mereka bahkan tidak pernah meninggalkan satu sama lain.

"Kami selalu berdua, dimana disitu ada saya disampingnya mesti ada istri saya,” ungkapnya.

Sementara itu Sri Dwiyandari, S.Tr.Kes (46 tahun) mengatakan bahwa keduanya pun mengalami hal yang sama ketika dua dekade lalu berkuliah D3. Kini ketika menempuh ke jenjang berikutnya, mereka memiliki banyak hal yang berkesan. Apalagi ketika menyelesaikan tugas akhir yang hingga menyita fisik dan mental.

"Setiap hari kami harus pulang pergi Banjarnegara - Purwokerto, kadang sampai malam tidur di pinggir jalan untuk menghilangkan rasa kantuk sesaat dan melanjutkan perjalanan sampai rumah. Kami lalui Bersama,” ujar Sri.

Momen wisuda pun menjadi pengalaman yang sangat berkesan untuk mereka. Karena berbeda dengan keluarga wisudawan dan wisudawati lainnya, mereka berwisuda didampingi oleh kedua orang anak mereka yang sudah dewasa.

"Biasanya orang-orang wisuda didampingi pasangan, kita didampingi anak-anak. Rasanya lebih berkesan," kata Sri. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement