Kamis 22 Sep 2022 20:23 WIB

Sebanyak 1.700 Mahasiswa Baru Meriahkan PESONAMU Universitas Muhammadiyah Bandung

Rektor berpesan untuk menjadi islamic technopreneurial yang tangguh.

Sebanyak 1.700 Mahasiswa Baru Meriahkan PESONAMU Universitas Muhammadiyah Bandung
Foto: UMB
Sebanyak 1.700 Mahasiswa Baru Meriahkan PESONAMU Universitas Muhammadiyah Bandung

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Sebanyak 1.700 mahasiswa baru meriahkan pekan sosialisasi dan orientasi mahasiswa baru (PESONAMU) Universitas Muhammadiyah Bandung (UM Bandung) di Auditorium KH Ahmad Dahlan UM Bandung, Rabu 21 September 2022. Para mahasiswa baru ini berasal dari empat fakultas dan 18 program studi yang ada di UM Bandung. Mereka berbalut busana putih hitam dan duduk dengan tertib.

Dalam sambutan pembuka, Rektor UM Bandung Prof Dr Ir Herry Suhardiyanto MSc IPU mengucapkan selamat datang dan selamat bergabung kepada 1.700 mahasiswa baru.

Rektor berpesan agar mahasiswa baru dapat sungguh-sungguh menimba ilmu di UM Bandung dan menjadi islamic technopreneurial yang tangguh. Rektor mengajak kepada mahasiswa untuk lebih semangat dan cerdas dalam mempersiapkan masa depan. Kemudian juga tidak kenal lelah dalam belajar dan tak bosan untuk meningkatkan skill.

]"Saya juga berharap saudara sekalian terbiasa dengan teknologi, inovasi, dan melakukan perubahan-perubahan. Kita saat ini dituntut untuk mewujudkan apa yang telah menjadi cita-cita kemerdekaan bangsa kita," tutur Rektor dalam siaran pers UM Bandung. Ia juga  berpesan agar mahasiswa baru UM Bandung bisa memanfaatkan waktu selama empat tahun kuliah dengan maksimal. Misalnya dengan meningkatkan kapasitas dan membangun jejaring yang luas.

Sementara itu Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr KH Dadang Kahmad MSi mengatakan bahwa mahasiswa baru harus bangga bisa kuliah di UM Bandung.

Pasalnya, kata Dadang Kahmad, UM Bandung merupakan bagian dari perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM) yang saat ini jumlahnya mencapai 171 di seluruh Indonesia. Kampus Muhammadiyah juga sudah ada di Malaysia dan Australia. "Anda merupakan bagian dari keluarga mahasiswa Muhammadiyah yang jumlahnya 580.000 di seluruh di Indonesia. Di Papua, Manokwari, yang minoritas muslim pun (kampus Muhammadiyah) ada. Muhammadiyah merupakan sebuah organisasi (yang sudah berusia) 109 tahun dan organisasi Islam tersukses di dunia," ungkapnya.

Tokoh Muhammadiyah yang juga Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UM Bandung ini kemudian mengingatkan kepada para mahasiswa agar kuliah jangan hanya mencari ijazah, tetapi semata-mata niatkan kuliah untuk pembelajaran. "Semangat belajar harus menggebu-gebu. Jangan hanya mengandalkan dosen, tetapi harus punya kemandirian untuk mencari ilmu sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber," tandas Dadang Kahmad.

Pada waktu yang sama, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat KH Suhada mendoakan mahasiswa baru UM Bandung nantinya bisa lulus tepat waktu dengan prestasi yang membanggakan sekaligus menjadi kader-kader terbaik Muhammadiyah. KH Suhada mengatakan bahwa mahasiswa sebagai agen perubahan akan menjadi pemeran utama dalam pembangunan bangsa ke depan. “Tidak mungkin bisa menjadi pemeran utama kalau kapasitasnya tidak memadai. Oleh karena itu, manfaatkan sebaik-baiknya bimbingan dari Pak Rektor, dari dosen-dosen, dan bimbingan dari tokoh-tokoh Muhammadiyah,” kata KH Suhada.

 

Sementara itu Menko PMK Muhadjir Effendy memberikan motivasi soal Indonesia emas 2045. “Saat ini kalian masuk usia produktif. Tahun Indonesia Emas itu adalah milik mahasiswa UM Bandung,” kata Muhadjir yang disambut tepuk tangan riuh ribuan mahasiswa. Masa depan Indonesia, kata Muhadjir, bergantung pada mahasiswa baru yang saat ini menyiapkan sebaik-baiknya bekal kemampuan dan tetap produktif. Berhasil menjadi manusia produktif akan menentukan masa depan Indonesia berikutnya. Generasi tua hanya mengantar saja. Tidak hanya mahasiswa, kata Muhadjir, tetapi pimpinan dan dosen juga harus bekeja keras untuk mencapai visi misinya “Kalian semua haru punya self planning empat tahun selesai (kuliah). Perencanaan harus ketat. Insyaallah keluar dari UM Bandung akan terbiasa merencanakan diri dengan baik. Menentukan masa depan Indonesia ini, modalnya di samping pengetahuan dan akademik, yakni life skill,” tandasnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement