Kamis 22 Sep 2022 17:14 WIB

Kapolda Metro Jaya Wacanakan Tempat Unjuk Rasa Terpusat di Lapangan Monas

Wacana memusatkan tempat aksi unjuk rasa di Monas agar tak mengganggu pengguna jalan.

Rep: Ali Mansur/ Red: Andi Nur Aminah
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengeluarkan wacana sentralisasi tempat menyampaikan aspirasi atau aksi unjuk rasa di lapangan monumen nasional (Monas). Usulan itu disampaikan Fadil Imran saat menghadiri diskusi tokoh agama, mahasiswa, serikat pekerja dan Ormas di Gedung Balai Pertemuan Metro Jaya, Kamis (22/9/2022).

"Saya lihat Monas Barat Daya cukup luas. Ini bisa masuk 5.000 sampai 6.000 orang. Daripada kita harus demokrasi di jalan Medan Merdeka Barat," ujar Fadil Imran di Gedung Balai Pertemuan Metro Jaya.

Baca Juga

Ada pun alasan Fadil melontarkan wacana sentarlisasi tempat aksi unjuk rasa itu agar tidak mengganggu pengguna jalan yang menjadi lokasi demo. Menurutnya, selama ini aksi unjuk rasa yang digelar di Jalan Merdeka Barat selalu menutup jalan. Tentu saja, kata dia, penutupan jalan bakal mengganggu menganggu masyarakat yang sedang berativitas.

“Jadi arus lalu lintas ini tetap bisa lancar dari timur dari utara demikian juga arus lalu lintas dari selatan dan barat kalau kita melaksanakan demo di silang monas. Saya sudah konsepkan dengan Pangdam," kata Fadil.

Salain itu, Fadil mengatakan, pihaknya akn memfasilitasi sarana dan prasarana yang dibutuhkan seperti panggung. Bahkan pihaknya menyiapkan sound system dengan kekuatan 30 ribu volt. Fasilitas ini, menurut Fadil, dibuat semata-mata untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia sangat dewasa dalam demokrasi. 

“Kawasan Monas Barat Daya memadai, baik itu dari segi kapasitas maupun lokasi, dan lebih baik dibandingkan berdemonstrasi di Jalan Medan Merdeka Barat,” tutur mantan Kapolda Jawa Timur. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement