Rabu 21 Sep 2022 15:50 WIB

Puluhan Siswa MI Dilarikan ke RS Diduga Keracunan Jajanan Jasuke dan Mi Goreng

Polisi sudah mengamankan penjual jajajan jasuke dan tengah mencari penjual mi goreng.

Sejumlah siswa Sekolah Dasar Terpadu Al-Fahmi mendapat perawatan setelah mengalami keracunan massal di Rumah Sakit Bala Keselamatan Palu, Sulawesi Tengah, Senin (4/12). (Ilustrasi)
Foto: Antara/Basri Marzuki
Sejumlah siswa Sekolah Dasar Terpadu Al-Fahmi mendapat perawatan setelah mengalami keracunan massal di Rumah Sakit Bala Keselamatan Palu, Sulawesi Tengah, Senin (4/12). (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG--Puluhan siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Maarif Dusun Nepak, Desa Bulurejo, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dilarikan ke rumah sakit diduga karena keracunan makanan. Kapolsek Mertoyudan AKP Sujarwanto mengatakan anak-anak diduga keracunan setelah mengonsumsi jajanan berupa jasuke dan mi goreng.

"Setelah makan jajanan tersebut beberapa saat kemudian anak-anak merasa mual dan pusing-pusing selanjutnya dilakukan tindakan pertama dengan mengevakuasi anak-anak tersebut ke RSUD Tidar dan RS Harapan," ujar Sujarwanto di Magelang, Rabu (21/9/2022).

Baca Juga

Ia menyebutkan, ada 17 anak yang dibawa ke RSUD Tidar dan 16 anak dibawa ke RS Harapan Kota Magelang. "Langkah selanjutnya yang kami lakukan adalah mengamankan pihak yang bertanggung jawab, yaitu pedagang yang menjual jajanan tersebut. Kami sudah mengamankan pedagang jasuke, sedangkan pedagang mi goreng masih kami cari orangnya," ujarnya.

Pihaknya juga mengamankan sampel makanan atau muntahan untuk diselidiki di laboratorium. Kabid Layanan Medis RSUD Tidar, Susini Rangkai Sari mengatakan sekitar pukul 11.20 WIB ada 17 siswa dari MI Maarif Nepak Bulurejo, Kabupaten Magelang datang ke UGD minta layanan karena ada keluhan di mana para siswa tersebut mengalami muntah-muntah setelah mengonsumsi makanan yang dijual di luar sekolah.

"Kami dari tim UGD kemudian melakukan perawatan sesuai prosedur. Pasien mendapatkan layanan sesuai dengan yang dibutuhkan, yaitu pemberian cairan pada pasien-pasien tersebut," tuturnya.

Ia menjelaskan, sejumlah pasien saat ini masih dalam observasi oleh tim, baik dokter maupun perawat. Saat ini yang terindikasi perlu perawatan lanjutan ada empat anak, sementara yang 13 masih dalam observasi kondisinya. Mereka muntah-muntah, mual, pusing, dan lemas karena mengalami muntah ada cairan yang keluar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement