Selasa 20 Sep 2022 17:43 WIB

Koperasi yang Aktif di Kota Sukabumi Hanya 204 Unit

Masalah koperasi diantaranya terkait kepemimpinan pengurus dan anggota

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi menggencarkan pelatihan agar koperasi aktif dan sehat di Hotel Horison, Selasa (20/9/2022).
Foto: riga nurul iman
Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi menggencarkan pelatihan agar koperasi aktif dan sehat di Hotel Horison, Selasa (20/9/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Sebanyak 204 unit koperasi dari 332 unit koperasi di Kota Sukabumi dinyatakan aktif. Sementara yang rutin menggelat rapat anggota tahunan (RAT) dari 204 unit itu hanya 70 unit.

'' Dari data yang ada sebanyak 204 koperasi aktif dari 332 dan hanya 70 koperasi yang melaksanakan RAT,'' ujar Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi Ayi Jamiat, Selasa (20/9/2022). Hal ini disampaikan disela-sela pelatihan perkoperasian bagi anggota koperasi dari dana alokasi khusus (DAK) non fisik di Hotel Horison Sukabumi.

Baca Juga

Pemda kata Ayi, berupaya agar koperasi yang aktif meningkat. Intinya tidak perlu menambah jumlah koperasi melainkan yang ada diaktifkan kembali.

'' Anggota koperasi harus merasa memiliki koperasi dengan membeli kebutuhan disana, karena keuntungan di koperasi akan kembali ke anggota,'' ungkap Ayi. Sehingga dalam pelatihan yang diikuti 30 anggota koperasi ini akan memberikan wawasan dan pengetahuan tentang perkoperasian.

Masalah koperasi diantaranya terkait kepemimpinan pengurus dan anggota. Kepada para anggota koperasi yang ada agar paham betul soal hak dan kewajiban anggota koperasi. Sebab lanjut Ayi, partisipasi anggota terhadap jalannya koperasi dinilai kurang maksimal sehingga terlena tidak melaksanakan RAT.

'' Targetnya koperasi yang melaksanakan RAT meningkat,'' cetus Ayi. Ke depan koperasi juga bekerjasama dengan dunia usaha yang lebih besar misalnya dengan pasar modern dalam pemasaran produk.

'' Sebelumnya pelatihan digelar untuk tingkat manajemen, pengawas dan kini dengan para anggota koperasi,'' ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi dalam pembukaan pelatihan. Di mana, pelatihan ini penting dalam mendorong anggota aktif menjadikan koperasi sehat.

Menurut Fahmi, fenomena koperasi di Indonesia anggotanya didominasi warga usia diatas 30 tahun. Salah satu dinamika koperasi seharusnya bagaimana koperasi digemari kalangan milenial.

Koperasi juga lanjut Fahmi adaptif dengan perkembangan teknologi. D mana dari 332 koperasi yang sehat 70 karena rutin menggelar RAT.

Padahal lanjut Fahmi, koperasi merupakan soko guru perekonomian karena mampu tegak berdiri di uji dengan dengan dinamika. '' Kenapa diberikan pelatihan berharap koperasi makin sehat, bukan hanya RAT tapi koperasi sehap adaptif dengan perkembangan yang ada,'' cetus dia.

Para anggota koperasi kata Fahmi, diharapkan memahami agar koperasi menjadi sehat dan aktif. Ketika sehat dan aktif maka yang sejahtera anggotanya. Setelah pelatihan peserta menjadi duta koperasi terbaik dan mengajak anggota semakin banyak dan aktif di koperasi. Selain itu koperasi jadi salah satu kanal saluran mengantisipasi pertambahan jumlah pengangguran. Koperasi bisa menciptakan lapangan kerja. Sebab ketika semkin besar, maka mampu memberdayakan tenaga di sekitarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement