Selasa 20 Sep 2022 11:52 WIB

Ukraina Terus Bergerak Maju Bebaskan Wilayah yang Diduduki Rusia

Presiden Ukraina meminta negara lain mempercepat pengiriman senjata dan bantuan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Pasukan terjun payung Ukraina mengendarai kendaraan berbendera Ukraina di jembatan ponton melintasi sungai Siverskiy-Donets di daerah Izium, Ukraina yang baru saja direbut, Rabu, 14 September 2022.
Foto: AP Photo/Evgeniy Maloletka
Pasukan terjun payung Ukraina mengendarai kendaraan berbendera Ukraina di jembatan ponton melintasi sungai Siverskiy-Donets di daerah Izium, Ukraina yang baru saja direbut, Rabu, 14 September 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, IZIUM -- Ukraina mengatakan pasukannya bergerak maju ke wilayah sebelah timur yang baru-baru ini ditinggalkan pasukan Rusia. Ini akan membuka jalan bagi pasukan Ukraina menyerang pasukan Rusia yang menduduki wilayah Donbas.

"Penjajah jelas dalam keadaan panik," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam pidatonya di televisi pada Senin (19/9/2022) malam. Ia menambahkan saat ini fokusnya pada "kecepatan" membebaskan wilayah yang diduduki.

Baca Juga

"Kecepatan pergerakan pasukan kami, kecepatan dalam mengembalikan kehidupan normal," katanya.

Ia juga mengindikasi akan menyampaikan pidatonya melalui video di Majelis Umum PBB pada Kamis (22/9/2022). Ia meminta negara-negara lain untuk mempercepat pengiriman senjata dan bantuan.

"Kami melakukan segalanya untuk memastikan kebutuhan Ukraina terpenuhi di semua tingkat - pertahanan, keuangan, ekonomi, diplomasi," kata Zelenskyy.

Gubernur Provinsi Luhansk Serhiy Gaidai mengatakan pasukan Angkatan Bersenjata Ukraina merebut kembali Desa Bilohorivka dan bersiap merebut kembali seluruh Provinsi Luhansk. Desa Bilohorivka hanya 10 kilometer dari Kota Lysychansk yang jatuh ke tangan Rusia usai pertempuran bulan Juli lalu.

"Akan ada pertempuran di setiap centimeternya, musuh mempersiapkan pertahanan mereka, maka kami juga tidak hanya bergerak maju begitu saja," tulis Gaidai di aplikasi kirim pesan Telegram.

Donbas yang merupakan pusat industri terdiri dari Provinsi Luhansk dan Donetsk. Moskow mengatakan merebut wilayah itu merupakan tujuan utama invasi yang mereka sebut sebagai "operasi militer khusus" di Ukraina.

Sejak mengusir pasukan Rusia dari timur laut Provinsi Kharkiv dengan serangan balik kilat pada bulan ini, pasukan Ukraina mulai merangsek maju ke Luhansk. Pemerintah yang didirikan Moskow di Donbas mulai menunjukkan kegugupannya.

Para pemimpin pemerintah pro-Rusia di wilayah itu menyerukan referendum darurat untuk menjadikan wilayah itu bagian dari Rusia. Kepala pemerintah separatis pro-Moskow Denis Pushilin mendorong pemimpin separatis lainnya di Luhansk itu bersatu dalam upaya persiapan referendum bergabung dengan Rusia.

Sementara itu serangan balik di bagian selatan berjalan lebih lambat. Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan mereka menenggelamkan kapal tongkang yang membawa pasukan dan peralatan Rusia melintasi sebuah sungai dekat Nova Kakhovka di wilayah Kherson.

"Upaya untuk menyeberang gagal pada tembakan dari pasukan Ukraina dan dihentikan, kapal tongkang itu menjadi kekuatan kapal selam tambahan penjajah," kata militer Ukraina dalam pernyataannya di Facebook.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement