Selasa 20 Sep 2022 06:16 WIB

Harga Emas Merosot Tertekan Imbal Hasil Obligasi Lebih Kuat

Para analis memperkirakan pergerakan harga emas akan diredam menjelang keputusan Fed.

Emas Batangan (ilustrasi)
Foto: mycitya
Emas Batangan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Harga emas merosot pada akhir perdagangan Senin (19/9/2022) atau Selasa (20/9/2022) pagi WIB. Harga komoditas ini berbalik melemah dari kenaikan akhir pekan lalu, tertekan oleh imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih kuat namun dolar yang sedikit melemah menahan kerugian logam kuning lebih lanjut.

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange, tergelincir 5,30 dolar AS atau 0,31 persen, menjadi ditutup pada 1.678,20 dolar AS per ounce, tetap berada di bawah level psikologis 1.700 dolar AS karena pasar menunggu langkah-langkah pengetatan kebijakan lebih lanjut dari Federal Reserve.

Baca Juga

Harga emas terdongkrak 6,20 dolar AS atau 0,37 persen menjadi 1.683,50 dolar AS pada Jumat (16/9/2022), setelah anjlok 31,8 dolar AS atau 1,86 persen menjadi 1.677,30 dolar AS pada Kamis (15/9/2022), dan jatuh 8,30 dolar AS atau 0,48 persen menjadi 1.709,10 dolar AS pada Rabu (14/9/2022).

Harga emas berjangka tergelincir 2,6 persen minggu lalu ke posisi terendah 2,5 tahun setelah data inflasi AS menunjukkan bahwa Fed kemungkinan akan memperketat suku bunga dengan margin besar selama pertemuan minggu ini, dan kemungkinan untuk sisa tahun ini.

Data mendorong dolar mendekati level tertinggi 20 tahun, dan juga mendukung imbal hasil obligasi Pemerintah AS, yang pada gilirannya mendorong investor menjauh dari emas.

Emas sekarang menghadapi perjuangan berat untuk bisa menembus kembali di atas level dukungan penting 1.700 dolar AS yang hilang untuk kedua kalinya tahun ini minggu lalu. Para analis memperkirakan pergerakan emas akan diredam menjelang keputusan Fed minggu ini.

Investor menunggu keputusan pertemuan moneter Federal Reserve (Fed) yang akan dimulai Selasa waktu setempat dan berakhir pada Rabu (21/9/2022). Secara luas diperkirakan bahwa bank sentral AS akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada akhir pertemuan mereka.

Namun demikian, emas menemukan dukungan tertentu karena indeks National Association of Home Builders/Wells Fargo Housing Market turun tiga poin menjadi 46 pada September, angka terendah sejak Mei 2014. Angka di bawah 50 menunjukkan bahwa lebih banyak pengembang melihat kondisi sebagai buruk daripada baik.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 2,30 sen atau 0,12 persen, menjadi ditutup pada 19,358 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 17,5 dolar atau 1,94 persen, menjadi ditutup pada 918,50 dolar AS per ounce.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement