Senin 19 Sep 2022 21:26 WIB

Pengolahan Gula Tebu Tradisional di Aceh Tengah

Produksi gula mengalami peningkatan dari 400kg menjadi 60kg per hari..

Rep: Ampelsa/ Red: Yogi Ardhi

Pekerja menggiling tebu di salah satu Industri Kecil dan Menengah (IKM), Desa Buter Balik, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah, Aceh, Senin (19/9/2022). Pelaku usaha gula tebu di daerah itu menyatakan produksinya mengalami peningkatan dari 400 kilogram menjadi 600 kilogram per hari dengan harga jual gula tebu di pasaran Rp9 ribu per kilogram atau turun dibanding sebelumnya Rp12 ribu per kilogram. (FOTO : ANTARA/AMPELSA)

Pekerja mengaduk cairan tebu saat proses produksi gula tebu di salah satu Industri Kecil dan Menengah (IKM), Desa Buter Balik, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah, Aceh, Senin (19/9/2022). Pelaku usaha gula tebu di daerah itu menyatakan produksinya mengalami peningkatan dari 400 kilogram menjadi 600 kilogram per hari dengan harga jual gula tebu di pasaran Rp9 ribu per kilogram atau turun dibanding sebelumnya Rp12 ribu per kilogram. (FOTO : ANTARA/AMPELSA)

Pekerja memindahkan cairan tebu saat proses produksi gula tebu di salah satu Industri Kecil dan Menengah (IKM), Desa Buter Balik, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah, Aceh, Senin (19/9/2022). Pelaku usaha gula tebu di daerah itu menyatakan produksinya mengalami peningkatan dari 400 kilogram menjadi 600 kilogram per hari dengan harga jual gula tebu di pasaran Rp9 ribu per kilogram atau turun dibanding sebelumnya Rp12 ribu per kilogram. (FOTO : ANTARA/AMPELSA)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pekerja mengaduk cairan tebu saat proses produksi gula tebu di salah satu Industri Kecil dan Menengah (IKM), Desa Buter Balik, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah, Aceh, Senin (19/9/2022).

Pelaku usaha gula tebu di daerah itu menyatakan produksinya mengalami peningkatan dari 400 kilogram menjadi 600 kilogram per hari dengan harga jual gula tebu di pasaran Rp9 ribu per kilogram atau turun dibanding sebelumnya Rp12 ribu per kilogram. 

sumber : Antara Foto
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement