Senin 19 Sep 2022 19:15 WIB

Rusia dan China Sepakat Perkuat Latihan Militer Gabungan

Rusia mengatakan kerja sama dengan China akan fokus pada latihan militer gabungan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Dalam foto selebaran yang dirilis oleh Layanan Pers Kementerian Pertahanan Rusia ini, pasukan China berbaris selama latihan militer Vostok 2022 di lapangan tembak di Timur Jauh Rusia, pada 31 Agustus 2022. Beijing telah meningkatkan kerja sama militernya dengan Moskow dan telah mengambil bagian dalam latihan bersama multilareal “Vostok 2020” yang diadakan di Timur Jauh Rusia sejak akhir Agustus.
Foto: Vadim Savitsky/Russian Defense Ministry Press
Dalam foto selebaran yang dirilis oleh Layanan Pers Kementerian Pertahanan Rusia ini, pasukan China berbaris selama latihan militer Vostok 2022 di lapangan tembak di Timur Jauh Rusia, pada 31 Agustus 2022. Beijing telah meningkatkan kerja sama militernya dengan Moskow dan telah mengambil bagian dalam latihan bersama multilareal “Vostok 2020” yang diadakan di Timur Jauh Rusia sejak akhir Agustus.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Dewan Keamanan Rusia mengatakan Moskow dan Beijing sepakat memperdalam hubungan dalam isu pertahanan. Rusia mengatakan kerja sama akan fokus pada latihan militer gabungan.

"Kedua belah pihak sepakat untuk melanjutkan kerjasama militer dengan fokus pada latihan gabungan dan patroli, serta memperkuat kontak antara Staf Umum," kata Dewan Keamanan Rusia, Senin (19/9/2022).

Pernyataan ini disampaikan saat Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev berkunjung ke China. Ia menggelar konsultasi keamanan dan bertemu dengan pejabat-pejabat di Negeri Tirai Bambu.

Beberapa tahun terakhir Rusia dan China telah memperdalam kerja samanya. Kedua negara menyebutnya kemitraan "tanpa batas" walaupun Presiden Rusia Vladimir Putin menyadari "keprihatinan" China pada situasi di Ukraina dalam pertemuan di Uzbekistan pekan lalu.

Sementara itu Patrushev akan menghadiri konsultasi keamanan strategis China-Rusia ke 17 dan pertemuan pihak berwenang China-Rusia ke-7 dalam kerja sama keamanan. Pertemuan ini digelar setelah Presiden China Xi Jinping dan Putin melakukan tatap muka di Uzbekistan.

Pertemuan antara Xi dan Putin itu merupakan pertemuan pertama mereka sejak invasi Rusia ke Ukraina yang telah menewaskan puluhan ribu orang dan mendorong perekonomian global ke air keruh. Perang itu mengakibatkan kenaikan harga energi dan pangan di seluruh dunia.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement