Senin 19 Sep 2022 00:01 WIB

Keluhkan Ribetnya Parkir, Pedagang: Pasar Legi Jadi Sepi

Pedagang Pasar Legi menganggap pengaturan parkir justru membuat pengunjung sepi.

Rep: C02/ Red: Reiny Dwinanda
Salah seorang pedagang bahan pokok di Pasar Legi Solo.
Foto: Muhammad Noor Alfian
Salah seorang pedagang bahan pokok di Pasar Legi Solo.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO – Beberapa pedagang di Pasar Legi keluhkan kondisi pasar yang sepi dan parkir yang tidak memudahkan pengunjung, Ahad (18/9/2022). Salah satu pedagang di Pasar Legi Tri Wahyuni mengatakan bahwa menurutnya aturan parkir yang sekarang tidak ramah pengunjung hingga membuat mereka mengurungkan niatnya untuk membeli di lapaknya.

"Ya parkirnya jangan dipersulit (untuk pengunjung), masak mau beli beras sekilo harus muter-muter parkirnya jadi yang harusnya beli sini tidak jadi karena kejauhan," kata Tri.

Baca Juga

Tri mengatakan bahwa parkiran untuk pengunjung terkesan rumit. Apalagi bagi mereka yang hanya membeli dalam jumlah kecil tidak memakai jasa kuli angkut.

"Parkirnya rumit, kalau (beli) banyak ada jasa angkut jadi orang itu milih beli di dekat mereka parkir," ujarnya.

Tri juga mengeluhkan kondisi pasarnya yang sepi. Namun, ia juga tidak mengetahui apa penyebab pembeli tidak lagi datang ke Pasar Legi.

"Pasarnya kok kayak begini (sepi), juga tidak boleh parkir di sini, harus ke sana, apa orang beli itu tidak mau di sini apa gimana," ujarnya.

Senada dengan Tri, pedagang lain yang bernama Painah juga mengungkapkan hal yang sama. Ia menduga penurunan minat pembeli juga dipengaruhi dengan sistem parkir yang baru.

"Ya bedanya kalau di pinggir jalan lewat langsung ambil. Kalau sekarang mungkin karena parkirnya kejauhan jadi kurang nyaman, itu mungkin buat pembeli jadi aras arasen (ogah-ogahan)," jelasnya.

Painah tidak mengungkap dampak pengaturan parkir Pasar Legi terhadap pendapatannya. Namun, ia mengatakan dulu mampu menjual cabai 19 karung dalam sehari.

"Ada perbedaan pendapatan dulu (pasar sebelum kebakaran 2017) mau berapa karung pun habis, sekarang mau tiga karung susah," kata Painah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement