Jumat 16 Sep 2022 18:46 WIB

Instagram Reels Gagal Bersaing dengan TikTok, Ini Alasannya

Instagram Reels disebut kesulitan mengikuti TikTok.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Nora Azizah
Instagram Reels disebut kesulitan mengikuti TikTok.
Foto: AP/Martin Meissner
Instagram Reels disebut kesulitan mengikuti TikTok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut laporan terbaru yang diterbitkan oleh The Wall Street Journal, Instagram Reels gagal bersaing dengan TikTok. Laporan tersebut berisi ringkasan penelitian Meta internal. 

Berdasarkan data itu, pengguna Instagram menghabiskan 17,6 juta jam menonton Reels dibandingkan dengan 198,7 juta jam di TikTok. Keterlibatan Reels turun 13,6 persen selama empat pekan terakhir.

Baca Juga

Meskipun Meta membantah jumlahnya, Reels jelas mengalami kesulitan mengikuti TikTok. Berikut tiga alasan Reels kalah bersaing dengan TikTok, seperti dikutip Digital Trends, Jumat (16/9/2022).

 

1.Para influencer membenci perubahan Instagram

Sulit bagi platform media sosial jika tidak didukung oleh para influencer. Belum lama ini, para selebriti memprotes Instagram karena fokusnya yang beralih ke konten video. Banyak dari mereka yang tidak setuju dengan perubahan ini.

Menanggapi ini, Kepala Instagram Adam Mosseri mencoba menjelaskan perubahan tersebut. Secara keseluruhan, kritik yang disuarakan adalah perubahan Instagram menjadi seperti TikTok. Selain itu, pengguna juga ingin melihat lebih banyak postingan teman di Feeds bukan konten yang disarankan oleh Instagram.

 

2.Instagram terikat dengan konten yang diposting ulang

Instagram menurunkan peringkat video yang berisi konten yang diposting ulang dari platform lain. Kebijakan tersebut dikenalkan pada awal April lalu dalam upaya mendorong orang membuat video khusus untuk Reels.

Mosseri menggambarkan kebijakan itu sebagai peringkat untuk orisinalitas. Ini berarti konten asli di Instagram akan lebih dihargai dibandingkan konten yang diposting ulang dari aplikasi lain. Namun, kebijakan itu menimbulkan masalah baru.

Menurut laporan The Wall Street Journal, video Reels yang berisi konten yang di-posting ulang dari aplikasi lain terus berkembang. Dokumen internal juga menunjukkan hampir sepertiga video Reels dibuat di platform lain, biasanya TikTok. Jadi, tampaknya penurunan peringkat tidak memperbaiki masalah video TikTok yang diposting ulang yang dikemas sebagai konten Reels.

 

3.Langkah yang diambil Instagram kurang tepat

Masalah terbesar yang dihadapi Reels adalah dorongan Instagram untuk konten yang lebih orisinal adalah langkah yang kurang tepat untuk bersaing dengan TikTok. TikTok dan YouTube sudah dilihat sebagai platform yang tepat bagi konten kreator untuk mendapatkan penonton dan mengembangkan kariernya.

Sedangkan Instagram masih berusaha mendapatkannya. Persepsi publik tentang Instagram pada dasarnya berfungsi sebagai scrapbook digital. Instagram dimulai sebagai platform berbasis foto yang tidak bisa disamakan dengan TikTok atau YouTube.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement