Sabtu 17 Sep 2022 03:27 WIB

Dua Pesan bagi Penuntut Ilmu dalam Kitab At Tibyan Karya Imam Nawawi

Pentingnya akhlak dalam segala hal terutama dalam menuntut ilmu.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Seorang wanita Muslim membaca Alquran di Masjid Istiqlal di Jakarta, Indonesia, Selasa, 5 April 2022. Dua Pesan bagi Penuntut Ilmu dalam Kitab At Tibyan Karya Imam Nawawi
Foto: AP/Tatan Syuflana
Seorang wanita Muslim membaca Alquran di Masjid Istiqlal di Jakarta, Indonesia, Selasa, 5 April 2022. Dua Pesan bagi Penuntut Ilmu dalam Kitab At Tibyan Karya Imam Nawawi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kitab At Tibyan fi Adabi Hamalatil Quran karya Syekh Muhyidin Abu Zakariya Yahya bin Syaraf An Nawawi atau lebih dikenal dengan Imam Nawawi menjadi rujukan bagi setiap orang yang hendak berinteraksi dan memahami Alquran.

Pakar tafsir Alquran yang juga Kepala Lajnah Pentashih Mushaf Al Quran Balitbang Diklat Kementerian Agama RI KH Muchlis M Hanafi mengatakan ada dua pesan kuat yang disampaikan Imam Nawawi dalam kitab At Tibyan fi Adabi Hamalatil Quran.

Baca Juga

 

Pertama, pentingnya akhlak dalam segala hal terutama dalam menuntut ilmu. Kiai Muchlis mengatakan adab adalah bagian dari akhlak. Sementara akhlak adalah buah dari akidah dan amaliyah seorang Muslim.

 

"Salah satu cerminan dari akhlakul karimah adalah adab. Ini ditekankan ulama bagi siapapun yang ingin mempelajari ilmu harus mengutamakan adab. Dengan adab melahirkan kesucian. Adab itulah yang akan melahirkan keikhlasan. Kesucian itulah yang akan melahirkan kebesaran," kata kiai Muchlis saat mengisi kajian di Masjid Sunda Kelapa beberapa hari lalu. 

Kiai Muchlis mengatakan orang yang meraih kebesaran namun tidak diiringi dengan kesucian hati dan adab maka akan tergelincir dalam kehinaan. Kedua, menjaga dan mengamalkan Alquran.

Kiai Muchlis mengatakan kalimat hamalatul quran berarti tak sekadar menghafal atau pun membaca. Melainkan bermakna membawa. Sementara orang yang membawa memiliki konsekuensi harus menjaga, menahan beban yang berpotensi memberatkan. Dalam membawa pun diperlukan adab. 

 

"Kata hamalatul quran bahwa alquran itu harus ada pada diri kita, hati, pikiran, sikap kita, prilaku kita. Jangan sampai dia hanya ada dalam pikiran kita tapi sikap dan prilaku kita jauh dari Alquran. Jangan sampai hanya kita bawa secara fisik, tapi tidak ada dalam hati dan pikiran kita. Apalagi sikap dan prilaku kita," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement