Kamis 15 Sep 2022 17:11 WIB

Capaian BIAN Tahap Dua di Kota Malang Hampir 100 Persen

Jadwal pelaksanaan BIAN diperpanjang hingga 30 September 2022.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Seorang kepala rumahtangga (kanan) menggendong anaknya saat diberikan suntikan vaksin pada kegiatan bulan imunisasi anak (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Ampelsa
Seorang kepala rumahtangga (kanan) menggendong anaknya saat diberikan suntikan vaksin pada kegiatan bulan imunisasi anak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Capaian pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) Tahap II di Kota Malang, Jawa Timur, hampir mencapai 100 persen. Tepatnya sekitar 95,10 persen dari sasaran proyeksi untuk imunisasi MR per 13 September 2022.

Sementara itu,  untuk imunisasi Kejar sudah mencapai lebih dari 80 persen. "Dengan hasil ini, Dinkes Kota Malang telah berhasil melampaui target atau ketentuan dari pusat dan provinsi," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi (Survim), Dinkes Kota Malang, Muhammad Zamroni di Kota Malang.

Meskipun sudah melebihi target, Dinkes terus berupaya agar capaian bisa maksimal. Terlebih, jadwal pelaksanaan BIAN di Kota Malang sendiri telah diperpanjang hingga 30 September 2022. Hal ini bertujuan agar terjadi pemerataan di semua wilayah puskesmas atau kelurahan.

Zamroni mengakui, masih ada sejumlah wilayah yang belum mencapai target capaian BIAN. Dari 16 puskesmas, ada lima puskesmas di Kota Malang yang capaiannya belum sesuai target minimal.

Antara lain Puskesmas Gribig sebesar 90,69 persen, Puskesmas Mulyorejo sekitar 92,23 persen, dan Puskesmas Kendalkerep sebesar 93,37 persen. Kemudian Puskesmas Dinoyo sekitar 92,72 persen dan Puskesmas Kendalsari sekitar 90,70 persen.

Berdasarkan ketentuan pemerintah pusat, kata dia, terdapat kasus Kejadian Luar Biasa Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (KLB PD3I) yang masih sering terjadi. Sebab itu, dibutuhkan imunisasi Kejar yang sifatnya melengkapi cakupan imunisasi.

Dengan adanya situasi tersebut, maka diharapkan capaian imunisasi Kejar minimal 80 persen bisa tercapai. Hal ini perlu dicapai selain imunisasi rutin yang dilakukan untuk DPT-HB-HIB, tetes imunisasi Polio (OPV) dan suntikan imunsasi Polio (IPV).

Selanjutnya, program imunisasi ini diharapkan bisa mengurangi angka kesakitan dan kematian akibat PD3I. Untuk capaian imunisasi Kejar, kata dia, Kota Malang sudah melampaui target 80 persen.

Sementara itu, untuk OPV sudah 91,33 persen, IPV di angka 89,40 persen, dan DPT-HB-HIB telah mencapai 90,35 persen. "Tugas kami selanjutnya juga sweeping kepada wilayah puskesmas dan kelurahan yang belum 80 persen,” kata dia menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement