IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Bahkan setelah pelaksanaan beberapa proyek jalan, termasuk underpass dan overpass, jalan arteri dan jalan-jalan kota Jeddah masih tercekik dengan kemacetan lalu lintas yang parah. Kemacetan lalu lintas Jeddah tidak lagi terbatas pada akhir pekan tetapi terjadi setiap hari seminggu penuh.

Kemacetan lalu lintas semakin parah setelah dibukanya kembali sekolah dan universitas dua minggu lalu. Penghancuran daerah kumuh dan lingkungan acak di Jeddah selatan dan tengah juga berkontribusi pada kemacetan lalu lintas, karena puluhan ribu penduduk pindah dari lingkungan ini ke bagian timur dan utara kota. 

Tidak ada jalan di Jeddah yang bebas dari kemacetan lalu lintas karena kendaraan dari semua ukuran dan jenis berbaris panjang. Hanya kebosanan dan bunyi klakson yang dinikmati setiap harinya. 

Menurut seoranh pengendara, Saud Al-Muwallad, kota Jeddah sekarang harus menyandang nama 'City of Crowds', karena mengemudi melalui kota telah menjadi petualangan dan mimpi buruk. 

“Kami menghabiskan waktu berjam-jam di jalan berharap untuk mencapai sekolah dan tempat kerja kami, dan kami harus menunggu lama di tengah polusi suara,” katanya, dilansir dari Saudi Gazette, Rabu (14/9/2022).

Menggemakan pandangan yang sama, Bandar Al-Dakhil, penduduk kota lainnya, mengatakan Jeddah, 'Pengantin Laut Merah,' telah berubah menjadi kota yang macet. Ia mengeluhkan petugas polisi lalu lintas yang tidak terlihat di banyak tempat untuk mengurai kemacetan itu.

Sebagian besar jalan dalam keadaan macet dan jalan tol antara Jeddah dan Makkah telah berubah menjadi jalur lambat dengan kemacetan lalu lintas yang padat telah menjadi rutinitas. Proyek jalan baru belum berperan dalam memperlancar arus kendaraan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika