Kamis 15 Sep 2022 01:14 WIB

Bagnaia Kirim Sinyal Persaingan buat Quartararo

Bagnaia tiba di Aragon dengan bekal empat kemenangan beruntun

Francesco Bagnaia dari Italia dan Tim Ducati Lenovo merayakan di podium setelah memenangkan balapan MotoGP San Marino di Sirkuit Marco Simoncelli di Misano Adriatico, Italia, 04 September 2022.
Foto: EPA-EFE/DANILO DI GIOVANNI
Francesco Bagnaia dari Italia dan Tim Ducati Lenovo merayakan di podium setelah memenangkan balapan MotoGP San Marino di Sirkuit Marco Simoncelli di Misano Adriatico, Italia, 04 September 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pebalap Ducati Francesco Bagnaia memberi tekanan yang tak bisa diremehkan rival utamanya, Fabio Quartararo, setelah memangkas jaraknya dari sang pemuncak klasemen hingga 61 poin berkat empat kemenangan beruntun menuju Grand Prix Aragon akhir pekan ini.

Dalam tiga pekan ke depan, 74 poin maksimal diperebutkan ketika Aragon menjadi awal rangkaian triple header atau tiga balapan beruntun sebelum Jepang dan Thailand.

Bagnaia tiba di Aragon dengan bekal empat kemenangan beruntun yang fantastis, menjadi pebalap pertama yang melakukan hal itu di atas motor Ducati.

Kemenangan sang pebalap Italia pada tahun lalu di Aragon akan menjadi modal tambahan dalam upayanya menekan Quartararo, yang belakangan ini tampil kurang garang.

"Saya senang kembali balapan di Aragon, di mana saya meraih kemenangan pertama saya di MotoGP pada tahun lalu," kata Bagnaia dikutip laman resmi Ducati, Rabu (14/9).

"Secara umum, ini trek yang baik bagi kami, dan saya rasa kami bahkan bisa lebih kencang tahun ini ketimbang tahun lalu.

"Kami akan menghadapi akhir pekan ini dengan pendekatan yang sama: tampil terbaik mulai Jumat dan fokus khususnya pada akhir pekan balapan, tanpa memikirkan kejuaraan."

Setelah kehilangan cukup banyak poin di paruh pertama musim karena performa yang jeblok, Bagnaia kini muncul sebagai ancaman serius dengan penekanan bahwa belum ada pebalap yang menang balapan selain dia sejak pertengahan Juni lalu.

Pada 2021, Bagnaia terjatuh di FP2 tapi mampu merebut pole setelah mencetak rekor baru Sirkuit Aragon. Dari posisi start terdepan, Bagnaia meraih kemenangan perdananya di MotoGP setelah bertarung dengan Marc Marquez hingga lap terakhir.

Meskipun Bagnaia masih tertinggal 30 poin dari Quartararo di klasemen pebalap, Ducati memiliki peluang menyegel gelar konstruktor di Aragon. Pabrikan Italia itu saat ini unggul 110 poin dari Yamaha dengan enam balapan tersisa.

Sedangkan tim Ducati Lenovo memimpin klasemen tim dengan keunggulan 25 poin atas tim Aprilia Racing. Quartararo mengakui Aragon adalah sirkuit tertangguh yang harus ia taklukkan di sisa musim ini.

"Tapi saya fokus, saya ingin menjadikannya balapan yang hebat. Saya tak pernah lebih baik dari lima besar di sini sebelumnya. Semoga kami bisa sangat kuat, menjalani balapan yang baik, dan bangga dengan diri kami," kata Quartararo.

Sang pebalap Prancis bahkan berharap Marc Marquez, yang dijadwalkan kembali membalap di Aragon setelah menjalani pemulihan cedera, dapat membantunya bertarung melawan para pebalap Ducati.

Hal itu ia ungkapkan ketika melihat sang pebalap Honda tak kehilangan kecepatannya saat ikut serta tes MotoGP di Misano di mana catatan tebaik Marquez berjarah hanya setengah detik dari lap tercepat di tabel.

Marquez juga merupakan pebalap paling sukses di Aragon menyusul lima kemenangan kelas premier di sirkuit Spanyol itu. "Saya harap dia bisa bertarung bersama kami segera dan mencoba menghancurkan sedikit rencana dari motor-motor merah itu (Ducati)," kata Quartararo.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement