REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada banyak barang berharga milik keluarga Kerajaan Inggris. Salah satu yang paling menonjol adalah Nintendo Wii berlapis emas 24 karat. Ternyata, mendiang Ratu Elizabeth II memiliki obsesi tidak hanya pada corgi miliknya, tetapi juga merupakan seorang "gamer rahasia".
Mendiang pernah diberi hadiah konsol gim Nintendo emas. Sumber-sumber istana mengatakan, mendiang ratu secara khusus menyukai permainan bowling di konsol populer itu, setelah melihat Pangeran William memainkannya seusai makan siang di Sandringham House.
"Dia pikir Nintendo terlihat sangat menyenangkan dan memohon untuk bergabung. Dia memainkan permainan bowling 10 pin sederhana dan tentu saja itu wajar. Itu lucu. William tertawa terbahak-bahak. Dia sangat terkesan memiliki nenek yang begitu keren,” kata sumber itu kepada Mirror dilansir New York Post, Rabu (14/9/2022).
Konsol emas murni adalah hadiah dari perusahaan video gim THQ sebagai bagian dari promosi Big Family Games mereka. “Big Family Games adalah gim Wii terbaik untuk menyatukan semua anggota keluarga, dari kakek-nenek untuk anak kecil, bermain bersama. Tapi kami pikir Yang Mulia Ratu tidak ingin bermain di konsol lama, jadi yang emas ekstra khusus diberikan,” ujar manajer produk Danielle Robinson kepada CBS News pada 2009.
Namun, konsol permainan emas akhirnya berakhir di eBay seharga 300 ribu dolar AS (sekitar Rp 4,4 miliar), karena Tim Korespondensi tidak dapat memberikan hadiah yang tidak diminta kepada ratu untuk alasan keamanan, sesuai dengan situs web Istana Buckingham. Konsol itu berakhir di tangan administrator TI Donny Fillerup, yang membelinya kembali pada 2017 dengan jumlah yang tidak diungkapkan setelah THQ gulung tikar pada 2013.
Fillerup mengatakan, dia ingin menyingkirkan Nintendo emas dan mendaftarkannya di eBay dengan tawaran awal 300 ribu dolar AS. Daftar itu berbunyi “24 Karat Golden Nintendo Wii yang dibuat untuk Ratu Elizabeth II” dan dilengkapi dengan satu gim, “Big Family Games”, dan satu remote control Wii.
Deskripsi mengatakan barang itu mungkin memiliki tanda-tanda pakaian kosmetik, tetapi meyakinkan pembeli di masa depan bahwa sistem itu beroperasi penuh dan berfungsi sebagaimana mestinya. “Saya memiliki dokumen dan surat elektronik (email) tentang kemungkinan otentikasinya. Semua dokumentasi akan dibingkai,” kata Fillerup.
Fillerup sebelumnya mengatakan bahwa keluarganya tidak pernah sehat secara finansial, jadi dia memutuskan untuk menjual konsol, meskipun dia tidak mau. “Saya selalu ingin tahu berapa banyak yang bisa diberikan seseorang untuk itu,” ujar dia.
Dia mengatakan, seorang teman di Nintendo menyuruhnya untuk mencoba menjualnya dengan harga yang sangat tinggi sehingga tidak ada yang akan membelinya, dengan menyarankan untuk memulai penawaran pada 500 ribu dolar AS (sekitar Rp 7,4 miliar).
“Saya ingin masuk akal dengan membeli tempat untuk diri saya sendiri, dan 300 ribu dolar AS adalah harga yang saya buat. Saya tidak membutuhkan lebih banyak dan juga ini memberi lebih banyak orang kesempatan untuk membelinya,” kata Fillerup.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
