Rabu 14 Sep 2022 16:53 WIB

Apakah Orang yang Berbuat Jahat Mengira Bisa Menghindari Azab?

Allah SWT menguji dan mendidik manusia dengan berbagai macam pengajaran.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Infografis Alasan Ada Surah yang Terputus dalam Alquran. Ilustrasi Alquran
Foto: Republika.co.id
Infografis Alasan Ada Surah yang Terputus dalam Alquran. Ilustrasi Alquran

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Alquran menjelaskan bahwa Allah SWT bertanya, apakah orang-orang yang mengerjakan kejahatan mengira bisa menghindari azab sebagai balasan atas perbuatan jahat mereka. Jika mereka berpikir bisa menghindari azab dari Allah, sungguh buruk apa yang mereka pikirkan itu. Hal ini dijelaskan dalam tafsir Surah Al-Ankabut Ayat 4.

اَمْ حَسِبَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ السَّيِّاٰتِ اَنْ يَّسْبِقُوْنَا ۗسَاۤءَ مَا يَحْكُمُوْنَ

Baca Juga

Ataukah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira bahwa mereka akan luput dari (azab) Kami?(Alangkah) buruk apa yang mereka tetapkan itu! (QS Al-Ankabut: 4)

Ayat ini mengandung arti, apakah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu setelah Kami larang mengerjakannya melalui Rasul yang Kami utus dan melalui akal sehat yang Kami anugerahkan kepada manusia, mengira bahwa mereka akan dapat mendahului Kami dalam usaha mereka untuk lari sehingga luput dari azab atau perhitungan Kami? Sangatlah buruk apa yang mereka tetapkan itu. Alangkah buruknya perkiraan dan sikap mereka ini.

Dalam penjelasan Tafsir Kementerian Agama, pada ayat ini Allah memperingatkan, apakah masih ada segolongan manusia yang berprasangka bahwa orang-orang yang masih mengerjakan perbuatan jahat itu akan sanggup melemahkan Allah, sehingga Dia tidak kuasa mendatangkan balasan yang sebanding dengan perbuatannya.

Apakah belum berlaku lagi ketetapan Tuhan bagi orang-orang zalim sebelumnya, di mana mereka telah disiksa dengan siksaan yang setimpal dengan kesalahan mereka?

Menurut Ibnu ‘Abbas, ayat ini turun sebagai kecaman kepada sejumlah tokoh musyrikin Makah yang menganggap bahwa apa saja yang mereka kerjakan, tidak ada yang sanggup membalasnya.

Sesungguhnya pikiran yang demikian adalah keliru dan tidak benar. Allah tidak menjadikan sesuatu itu sia-sia. Dia menguji dan mendidik manusia dengan berbagai macam pengajaran, dengan maksud agar mereka memperoleh nur Ilahi yang terang benderang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement