Rabu 14 Sep 2022 17:55 WIB

Delapan Tewas dalam Pengeboman di Pakistan

Pemboman menargetkan kendaraan tetua desa anti-Taliban di Pakistan.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Bendera Pakistan dan Taliban. Delapan orang tewas dalam pemboman di tepi jalan yang menargetkan kendaraan tetua desa anti-Taliban di Pakistan
Foto: AP/Jafar Khan
Bendera Pakistan dan Taliban. Delapan orang tewas dalam pemboman di tepi jalan yang menargetkan kendaraan tetua desa anti-Taliban di Pakistan

REPUBLIKA.CO.ID, PESHAWAR -- Delapan orang tewas dalam pengeboman di tepi jalan yang menargetkan kendaraan tetua desa anti-Taliban di Pakistan, pada Selasa (13/9/2022) malam. Seorang pejabat senior polisi di Swat, Saeed Khan, mengatakan, Kepala Komite Perdamaian Desa, Idrees Khan tewas dalam serangan itu.

Khan sedang bepergian di lokasi kejadian ketika bom menghantam kendaraannya. Saeed Khan mengatakan, laporan awal menunjukkan pengeboman itu menewaskan lima orang, tetapi kemudian pihak berwenang menyimpulkan delapan orang tewas, termasuk dua polisi.

Dalam sebuah pernyataan, juru bicara kelompok militan Taliban Pakistan atau yang dikenal sebagai Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), Mohammad Khurasani, mengaku bertanggung jawab atas pemboman tersebut.  Dia mengatakan, kepala komite perdamaian yang terbunuh telah mendukung pasukan keamanan selama beberapa tahun terakhir.

Taliban Pakistan telah mengadakan pembicaraan damai sejak Mei di Kabul, Afghanistan. Namun, mereka terus melanjutkan serangan dari tempat persembunyian. Hal ini meningkatkan kekhawatiran bahwa konflik akan pecah jika pembicaraan tidak menuai hasil.

Islamabad telah menuntut agar penguasa baru Taliban di Afghanistan mencegah kelompok-kelompok militan, termasuk TTP, menggunakan wilayah Afghanistan untuk menyerang Pakistan.  Sebelum Taliban kembali menguasai Afghanistan, Islamabad dan Kabul kerap saling menyalahkan dan saling menuduh melindungi militan.

TTP merupakan sebuah gerakan terpisah, tetapi memiliki akar yang sama dengan Taliban di Afghanistan. Setelah dibentuk pada 2007, TTP telah menjerumuskan Pakistan ke dalam periode kekerasan yang mengerikan.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement