Senin 12 Sep 2022 19:00 WIB

Pemkot Tangsel Targetkan Warga Beralih ke Transportasi Publik pada 2023

Banyak warga mengeluh di media sosial terkait terjadinya kemacetan di Jalan Puspitek

Rep: eva rianti/ Red: Hiru Muhammad
Pemerintah Kota Tangsel mengatakan akan berupaya mewujudkan transportasi publik untuk meminimalisasi kemacetan yang kerap terjadi dan menargetkan warga beralih ke transportasi publik pada 2023. Tampak KRL yang melintasi stasiun Pondok Ranji Tangsel.
Foto: istimewa
Pemerintah Kota Tangsel mengatakan akan berupaya mewujudkan transportasi publik untuk meminimalisasi kemacetan yang kerap terjadi dan menargetkan warga beralih ke transportasi publik pada 2023. Tampak KRL yang melintasi stasiun Pondok Ranji Tangsel.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Permasalahan kepadatan lalu lintas di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) semakin dikeluhkan oleh masyarakat. Menanggapi hal itu, Pemerintah Kota Tangsel mengatakan akan berupaya mewujudkan transportasi publik untuk meminimalisasi kemacetan yang kerap terjadi dan menargetkan warga beralih ke transportasi publik pada 2023. 

Terbaru, banyak warga mengeluh di media sosial terkait terjadinya kemacetan di Jalan Puspitek, tepatnya di sekitar kawasan Kampus Universitas Pamulang (Unpam). Kemacetan yang saban hari terjadi diketahui ada di banyak titik, terutama Pamulang-Ciputat. 

Baca Juga

Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan mengatakan, ada berbagai upaya yang akan dilakukan untuk mengatasi kemacetan yang terjadi di banyak titik di Tangsel. Diantaranya terkait dengan pengaturan aktivitas masyarakat. 

"Salah satunya pengaturan masalah jam masuk sekolah untuk kampus-kampus yang ada di titik macet, misalnya masuk jam 07.00 WIB diatur (menjadi) jam 09.00 WIB supaya enggak pas waktunya jam orang kerja," ujar Pilar, Senin (12/9/2022). 

Pengaturan waktu 'tabrakan' antara jam sekolah atau jam kerja dinilai bisa mengurai kemacetan. Terlebih, menurutnya banyak warga yang menggunakan kendaraan roda empat atau mobil untuk beraktivitas di musim hujan seperti saat ini. Lebih lanjut, Pilar menjelaskan tentang targetan Pemkot Tangsel mewujudkan transportasi publik di Tangsel. Dia menyebut masih berupaya untuk mewujudkannya agar masyarakat beralih dari transportasi pribadi menjadi transportasi publik. 

"Bus sekolah salah satu yang kita bahas. Ke depan bagaimana bus sekolah bisa terwujud untuk antar jemput siswa, mungkin ke depan kalau transportasi publik sudah selesai dan terwujud, anak-anak sekolah menggunakan transportasi publik, jangan menggunakan mobil pribadi," ungkapnya. 

Tak hanya bus sekolah, Pemkot Tangerang juga menargetkan pengoperasian bus pegawai Pemkot Tangsel. Dia menginstruksikan para pegawai organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkot Tangsel bisa memanfaatkan bus Trans Anggrek untuk menuju kantor. "Bus Anggrek kita arahkan untuk pegawai Pemkot yang kebanyakan tinggal di luar Kota, kita maksimalkan bus Anggrek untuk antar jemput ke Tangsel supaya enggak bawa mobil," jelasnya.

Pilar menyebut telah menginstruksikan Dinas Perhubungan Kota Tangsel untuk segera melakukan komunikasi dengan organisasi angkutan darat (organda) dan pengusaha. Serta melakukan kajian terkait dengan trayek hingga jenis kendaraan yang digunakan. 

Pilar menambahkan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pihak PT MRT terkait rencana pembangunan transportasi tersebut hingga ke Tangsel. Dia mengklaim dari pihaknya sudah ada kesiapan dana ataupun lahan untuk pembangunannya. 

"Jadi, transportasi publik paling penting, pengaturan jam, terkait karyawan OPD pemkot diupayakan pakai transportasi publik, ke depan juga ada target 10 persen jalur sepeda. Mudah-mudahan terwujud (semua rencana tersebut) pada 2023," tuturnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement