Senin 12 Sep 2022 00:27 WIB

Inggris Konfirmasi Keberhasilan Ukraina di Kharkiv

Rusia dilaporkan meninggalkan benteng utamanya di timur laut Ukraina.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
 Sebuah lubang penembakan di dekat gedung pemerintah daerah setelah roket menghantam alun-alun pusat kota Kharkiv, Ukraina, 29 Agustus 2022. Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan dalam 24 jam terakhir Ukraina melanjutkan kemajuan di Kharkiv.
Foto: EPA-EFE/SERGEY KOZLOV
Sebuah lubang penembakan di dekat gedung pemerintah daerah setelah roket menghantam alun-alun pusat kota Kharkiv, Ukraina, 29 Agustus 2022. Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan dalam 24 jam terakhir Ukraina melanjutkan kemajuan di Kharkiv.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan dalam 24 jam terakhir Ukraina melanjutkan kemajuan di Kharkiv. Sebelumnya dilaporkan Moskow meninggalkan benteng utamanya di timur laut Ukraina. Pertahanan garis depan Rusia tiba-tiba runtuh setelah pasukan Ukraina membuat perkembangan signifikan dalam serangan balasannya.

"Rusia tampaknya sudah menarik unit-unitnya dari wilayah tersebut tapi pertempuran berlanjut di sekitar kota-kota strategis Kupiansk dan Izium," kata intelijen militer Inggris dalam cicitan kementerian pertahanan di Twitter, Ahad (11/9/2022).

Baca Juga

Direbutnya Kota Izyum di Provinsi Kharkiv merupakan kekalahan terburuk Moskow sejak pasukannya mundur dari Ibukota Kiev bulan Maret lalu. Ukraina menjadikannya sebagai titik balik dalam perang yang berlangsung selama enam bulan ini.

Ribuan tentara Rusia yang kehabisan persediaan amunisi dan peralatan tempur mundur. Rusia menjadikan Izium sebagai pangkalan logistik bagi salah satu operasi serangannya di wilayah Donbas di utara Ukraina yang terdiri dari  Donetsk dan Luhansk.

Pada Sabtu (10/9/2022) kantor berita pemerintah Rusia, Tass mengutip Kementerian Pertahanan Rusia yang mengatakan telah memerintahkan pasukannya meninggalkan lokasi tersebut dan memperkuat operasi di tempat lain di Donetsk. Tass menambahkan pejabat Rusia yang ditempatkan di Kharkiv mengajak warga melakukan evakuasi dan pergi ke Rusia untuk "menyelamatkan nyawa".

Saksi mata menggambarkan kemacetan karena orang-orang meninggalkan wilayah yang diduduki Rusia. Bila laporan ini terbukti benar dan dapat bertahan maka menjadi pukulan telak bagi Rusia. Badan intelijen Barat juga yakin Rusia sudah kehilangan banyak korban jiwa.

Selain itu juga menjadi kemajuan penting bagi Ukraina yang ingin menunjukkan pada Barat pasokan senjata mereka tidak sia-sia. Kiev ingin membuktikan mereka pantas untuk terus mendapat bantuan senjata.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan keberhasilan serangan balik terhadap Rusia menunjukkan Ukraina dapat mengalahkan pasukan Moskow. Tapi Ukraina masih membutuhkan lebih banyak senjata dari mitra-mitranya. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement