Ahad 11 Sep 2022 15:00 WIB

BMKG: Tiga Kabupaten di Sumatera Selatan tidak Alami Kemarau Tahun Ini

Fenomena La Nina dan Dipole Mode membuat beberapa wilayah tidak alami kemarau.

Fenomena La Nina dan Dipole Mode membuat beberapa wilayah tidak alami kemarau.
Foto: ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Fenomena La Nina dan Dipole Mode membuat beberapa wilayah tidak alami kemarau.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Klimatologi Sumatera Selatan menyatakan bahwa tiga kabupaten di wilayah Provinsi Sumatera Selatan tidak mengalami musim kemarau tahun ini. Menurut Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Kelas I Sumatera Selatan Wandayantolis di Palembang, Ahad (11/9/2022), wilayah kabupaten yang sama sekali tidak mengalami musim kemarau, yakni Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, dan OKU Timur.

Ia menjelaskan bahwa fenomena La Nina dan menguatnya Dipole Mode menyebabkan peningkatan curah hujan sampai melampaui rata-rata normal di Musi Rawas Utara, OKU Selatan, dan OKU Timur. Fenomena La Nina dan Dipole Mode menyebabkan curah hujan di tiga wilayah kabupaten tersebut di atas normal dan akumulasi curah hujannya lebih tinggi dari yang seharusnya terjadi selama musim kemarau. Dengan demikian, ketigadaerah tersebut tidak dapat didefinisikan mengalami musim kemarau.

Baca Juga

Fenomena La Nina dan Dipole Modejuga menyebabkan musim hujan 2022/2023 datang lebih awal dari semestinya, maju 30 sampai 40 hari. Menurut Stasiun Klimatologi Kelas I Sumatera Selatan,sebagian besar wilayah Sumatera Selatan memasuki musim hujan2022/2023 pada awal Agustus 2022, sementara Kota Palembang dan sekitarnya diprakirakan memasuki musim hujan pada September 2022.

Musim hujan yang datang lebih awal dan curah hujan yang meningkat di satu sisi bisa membantu menurunkan risiko kebakaran hutan dan lahan, tetapi di sisi lain bisa memicu terjadinya bencanahidrometeorologiseperti banjir dan tanah longsor.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement