Ahad 11 Sep 2022 06:40 WIB

Taliban Menutup Sekolah Perempuan yang Sempat Dibuka

Mereka memprotes pada hari itu juga di jalan-jalan Gardez.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Fakhruddin
Taliban Menutup Sekolah Perempuan yang Sempat Dibuka (ilustrasi).
Foto: AP/Petros Giannakouris
Taliban Menutup Sekolah Perempuan yang Sempat Dibuka (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,ISLAMABAD — Otoritas Taliban pada Sabtu (10/9) menutup sekolah perempuan di atas kelas enam di provinsi Paktia, Afghanistan timur, menurut saksi mata dan postingan media sosial. Sekolah-sekolah itu dibuka sebentar setelah mendapat rekomendasi dari para tetua suku dan kepala sekolah. 

Awal bulan ini, empat sekolah perempuan di atas kelas 6 di Gardez, ibu kota provinsi, dan satu di distrik Samkani mulai beroperasi tanpa izin resmi dari Kementerian Pendidikan Taliban. Tetapi kemudian, kelima sekolah itu ditutup oleh Taliban. 

Baca Juga

Banyak siswa yang menangis, beberapa mengenakan burka dari kepala hingga ujung kaki, yang lain berseragam sekolah dan kerudung putih. Mereka memprotes pada hari itu juga di jalan-jalan Gardez.

Seorang penduduk Gardez, Mohammad Sediq mengatakan bahwa dia senang kedua saudara perempuannya dapat bersekolah, tetapi Taliban mengecewakannya dengan menutup sekolah perempuan. 

Dilansir dari Arab News, Ahad (11/9) Juru bicara pemerintah Taliban dan pejabat Kementerian Pendidikan tidak segera dapat dihubungi untuk dimintai komentar. 

Setahun setelah Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan, gadis remaja masih dilarang sekolah dan perempuan diwajibkan untuk menutupi diri mereka dari kepala sampai kaki di depan umum, dengan hanya memperlihatkan mata mereka. 

Kelompok garis keras tampaknya memegang kekuasaan dalam pemerintahan yang dipimpin Taliban, yang memberlakukan pembatasan ketat pada akses ke pendidikan dan pekerjaan untuk anak perempuan dan perempuan, meskipun artinya mereka melanggar janji diawal pemerintahannya. 

Mantan presiden Hamid Karzai dalam serangkaian tweet pada Hari Aksara Dunia pada Kamis, mendorong ulama yang dihormati, orang tua dan orang Afghanistan yang berpengaruh untuk mendorong pendidikan anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan, sebanyak mungkin. 

Pekan lalu, Khaliqyar Ahmadzai, kepala informasi dan budaya di Paktia, mengatakan kepada media lokal bahwa sekolah untuk siswa perempuan di atas kelas 6 telah dibuka kembali di provinsi tersebut. 

“Keputusan itu dibuat oleh pimpinan sekolah setempat dan bukan berdasarkan perintah resmi,” katanya.

Sejak mengambil alih kekuasaan, Taliban telah berjuang untuk memerintah dan tetap terisolasi secara internasional. Kemerosotan ekonomi telah mendorong jutaan orang Afghanistan lagi ke dalam kemiskinan dan kelaparan karena aliran bantuan asing telah melambat menjadi sedikit.

 

 

Sumber: https://www.arabnews.com/node/2159916/world

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement