Ahad 11 Sep 2022 00:45 WIB

Washington Umumkan Keadaan Darurat Usai Kedatangan Bus Migran

Keadaan darurat publik memberikan otoritas untuk mendirikan kantor layanan migran

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Wali Kota Washington Muriel Bowser telah mengumumkan keadaan darurat selama 15 hari sejak Kamis (8/9/2022), karena kedatangan bus migran dari Texas dan Arizona.
Foto: AP/Felix Marquez
Wali Kota Washington Muriel Bowser telah mengumumkan keadaan darurat selama 15 hari sejak Kamis (8/9/2022), karena kedatangan bus migran dari Texas dan Arizona.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Wali Kota Washington Muriel Bowser telah mengumumkan keadaan darurat selama 15 hari sejak Kamis (8/9/2022), karena kedatangan bus migran dari Texas dan Arizona. Keadaan darurat publik akan memberikan otoritas pemerintah negara bagian untuk mendirikan kantor layanan migran dengan Keamanan Dalam Negeri (DHS).

"Mengarahkan departemen untuk memberikan layanan dan dukungan kepada para migran yang datang dari negara bagian perbatasan selatan," kata Bowser dikutip dari Anadolu Agency.

Bowser mengumumkan rencana untuk membuat kantor urusan migran untuk mengoordinasikan krisis kemanusiaan akibat keputusan pemimpin wilayah dari Republik. Dia menyatakan, 9.400 migran telah diangkut dengan bus ke kota dari Texas dan Arizona sejak April.

Gubernur Texas Greg Abbott telah mengirim migran ke Washington sejak April dalam upaya untuk mendorong tanggung jawab pelintas batas ke wilayah Demokrat. Ribuan orang telah diangkut dengan bus ke New York City dan Chicago. Setelah itu, Doug Ducey dari Arizona telah mengirim setidaknya 1.500 orang ke ibu kota sejak pertengahan Agustus.

Menurut Bowser yang merupakan seorang Demokrat, kantor baru akan menyediakan kebutuhan dasar bagi para migran dan pengungsi yang tiba, termasuk makanan, transportasi, perawatan medis mendesak. Akan disediakan pula transportasi untuk menghubungkan orang-orang ke layanan pemukiman kembali.

Bowser akan mengalokasikan 10 juta dolar AS untuk mendirikan kantor baru dan untuk mendukung organisasi nirlaba yang telah membantu para pendatang baru. Sementara sebagian besar pendatang baru meninggalkan Washington ke negara bagian lain, staf nirlaba yang menyambut mereka di stasiun bus memperkirakan bahwa hingga 15 persen tetap tinggal karena tidak punya tempat tujuan lain.

Walikota Washington ini pun mengkritik gubernur Partai Republik untuk permainan politik. Dia meminta pemerintah federal untuk memimpin tanggapan terhadap krisis kemanusiaan yang berkembang.

"Terlepas dari tanggapan federal, yang menurut saya kurang dalam beberapa hal, Distrik Columbia akan terus bekerja dengan mitra untuk memajukan apa yang kami butuhkan dan memastikan sistem kami di DC tidak rusak oleh krisis yang tentu saja bukan milik kami,” kata Bowser dikutip dari The Guardian.

Deklarasi darurat terbatas waktu ini dapat diperpanjang dewan kota. Status tersebut memberi Bowser lebih banyak kekuatan dan fleksibilitas, memungkinkan pejabat untuk memobilisasi orang dan sumber daya lebih cepat dan mencari bantuan keuangan federal.

Setidaknya 250 bus sejauh ini telah tiba di Washington. Kebijakan tersebut merugikan pembayar pajak di Arizona dan Texas puluhan juta dolar dan telah mengubah ibu kota AS menjadi negara bagian perbatasan de facto. Relawan sebelumnya telah mengkritik pemerintahan Bowser karena menyerahkan tanggung jawab kepada pemerintah federal dan menolak untuk secara memadai mendukung migran yang tinggal di Washington.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement