Jumat 09 Sep 2022 22:28 WIB

PPP: Tidak Ada Perpecahan di Tubuh Partai

Siapa pun pimpinan dan pengurus maka PPP harus tetap solid.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Andi Nur Aminah
Spanduk dengan foto Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa terpasang di depan kantor DPP PPP Jl Diponegoro, Jakarta, Senin (5/9/2022). Musyawarah Kerja Nasional PPP di Serang Senin (5/9/2022) dini hari, memutuskan menunjuk Muhammad Mardiono sebagai Pelaksana tugas Ketua Umum PPP menggantikan Suharso Monoarfa yang diberhentikan pada Sabtu lalu.
Foto: ANTARA/Reno Esnir
Spanduk dengan foto Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa terpasang di depan kantor DPP PPP Jl Diponegoro, Jakarta, Senin (5/9/2022). Musyawarah Kerja Nasional PPP di Serang Senin (5/9/2022) dini hari, memutuskan menunjuk Muhammad Mardiono sebagai Pelaksana tugas Ketua Umum PPP menggantikan Suharso Monoarfa yang diberhentikan pada Sabtu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memastikan tidak ada perpecahan dam tubuh partai usai perhantian ketua umum. Plt Ketua Umum PPP, Muhammad Mardiono menegaskan bahwa partai berlogo kabah ini tidak sedang berkonflik, bersengketa ataupun berselisih.

"PPP ini tempat perjuangan kita yang didirikan oleh para ulama untuk menjadi wadah umat, guna mencapai cita-cita agar rakyat sejahtera lahir batin. Maka, tidak ada tujuan selain kesejahteraan masyarakat apalagi untuk hal pribadi," kata Mardiono dalam keterangan, Jumat (9/9/2022).

Baca Juga

Hal tersebut dia ungkapkan saat mengikuti Mukerwil II bertemakan Konsolidasi dan Sukseskan Pemilu 2024 di Tangerang, Banten. Mardiono menuturkan bahwa siapa pun pimpinan dan pengurus maka PPP harus tetap solid.

Menurut Mardiono, terselenggaranya Mukernas di Banten beberapa waktu lalu yang menghasilkan keputusan baru telah melalui proses panjang. Dia memastikan bahwa keputusan tersebut telah melibatkan semua komponen partai.

"Partai ingin Pak Suharso menyelesaikan masalah yang timbul dan fokus menjalankan amanahnya sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) di kabinet Indonesia Maju," katanya.

Ketua DPW PPP Banten, Subadri Ushuludin menegaskan bahwa pergantian pimpinan merupakan hal yang wajar. Dia menyebut partai berlambang Kabah tidak sedang dalam perpecahan, usai pergantian ketua umum.

Dia mengatakan, apalagi mantan ketua Suharso Monoarfa diketahui telah melanggar, membuat gaduh partai dan mengusik keberadaan para kiai dengan pernyataan 'amplop kiai'. Meskipun, sambung dia, ada banyak hal yang melatarbelakangi pemberhentian Suharso. "Jadi, tidak dengan serta-merta dipecat tapi berangkat dari sebab akibat," kata Subadri.

Subadri menyebut bahwa elektabilitas PPP beberapa waktu terakhir juga terus menurun. Dia mengatakan, hal itu yang mendorong para majelis partai harus mengambil langkah cepat untuk membenahinya.

"Saya tidak membayangkan jika para majelis di DPP tidak mengambil langkah cepat. Di daerah pun telah banyak demo dari berbagai pihak, terutama penyelamatan kiai. Maka, kami pun akan tunduk dengan keputusan Mukernas," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement