Jumat 09 Sep 2022 23:37 WIB

Blibli Ungkap UMKM Jadi Kunci Indonesia jadi Negara Maju

Blibli sebut pelaku UMKM berkontribusi terhadap PDB Indonesia sebesar 61 persen

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
CEO & Co-founder Blibli Kusumo Martanto (kiri) bersama Business Director Blibli Omnichannel Mobility Group Hioe An Kin (kedua kiri) melihat produk yang dijual saat pembukaan gerai Blibli di Central Park, Jakarta. Peran UMKM dinilai sebagai kunci Indonesia menjadi negara maju. Berdasarkan studi yang dilakukan Blibli (2021), pelaku UMKM di Indonesia akan menjadi kontributor ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2025.
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
CEO & Co-founder Blibli Kusumo Martanto (kiri) bersama Business Director Blibli Omnichannel Mobility Group Hioe An Kin (kedua kiri) melihat produk yang dijual saat pembukaan gerai Blibli di Central Park, Jakarta. Peran UMKM dinilai sebagai kunci Indonesia menjadi negara maju. Berdasarkan studi yang dilakukan Blibli (2021), pelaku UMKM di Indonesia akan menjadi kontributor ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peran UMKM dinilai sebagai kunci Indonesia menjadi negara maju. Berdasarkan studi yang dilakukan Blibli (2021), pelaku UMKM di Indonesia akan menjadi kontributor ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2025. 

CEO & Co Founder Blibli Kusumo Martanto mengatakan sebanyak 99 persen pelaku usaha di Indonesia merupakan pelaku UMKM yang menyumbangkan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 61 persen dan berhasil menyerap 97 persen dari total tenaga kerja.

"Semua negara maju berawal dari UMKM yang sekarang menjadi multinational company dan global company. Sebetulnya majority dari UMKM Indonesia ada yang namanya e-commerce, hopefully bisa membantu, bukan hanya transisi ke dunia digital tapi bisa bertumbuh," ujarnya saat webinar What Awaits MSMEs in Indonesia's Digital Supremacy, Kamis (8/9/2022).

Dalam studi tersebut diungkapkan sebanyak 74 persen responden menyadari keberadaan online business atau e-commerce. Saat ditanya apakah sudah pernah menggunakannya, dia menyebut, hanya 20 persen responden yang paham seutuhnya.

“Kita melihat ini potensi masih sangat luar biasa di Indonesia, baik UMKM yang sudah bergabung, go digital atau go online untuk terus meningkatkan bisnisnya. Ini merupakan tugas ataupun challenge bersama, baru 74 persen sudah kenal, tapi 20 persen yang baru merasa mampu untuk memakai e-commerce," ucapnya.

Menurut Kusumo, pelaku UMKM terus melakukan improvement untuk memajukan produk indonesia maupun produk UMKM. Dia percaya kunci kesuksesan Indonesia pada masa depan sangat tergantung pada kesuksesan UMKM dengan melebarkan sayap hingga naik kelas bahkan mampu melakukan ekspor.

Tak hanya itu, selama lima hingga tujuh tahun terakhir, pemerintah gencar memberikan dukungannya terhadap UMKM. Hal itu merupakan faktor penting kunci kesuksesan UMKM, karena sebagai pebisnis atau pihak swasta tidak mampu mendorong kemajuan UMKM.

Saat pandemi, lanjutnya, pemerintah meluncurkan bangga buatan Indonesia yang bekerja sama dengan Blibli dan e-commerce lainnya. Pada saat itu terdapat 130 ribu UMKM yang berhasil mendapatkan benefit dari gerakan tersebut.

"Kita bekerja sama secara aktif dengan Kemenkop UKM untuk menjadi kakak asuh, kita sadar tidak bisa e-commerce hanya sekadar mengajak UMKM dapat bergabung. Lalu besok langsung sukses, menurut saya tidak ada itu. Bisnis yang instan sukses menurut saya agak sulit, kita sadar ini harus terus bersama-sama," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement