Jumat 09 Sep 2022 16:36 WIB

Pasien Dicurigai Terpapar Cacar Monyet Diisolasi di RSUD Tasikmalaya

Gejala yang dialami pasien di Tasikmalaya mengarah kepada virus cacar monyet.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Nur Aini
Virus cacar monyet. Seorang warga di Kota Tasikmalaya dicurigai terpapar cacar monyet (monkeypox) pada Jumat (9/9/2022).
Foto: CDC
Virus cacar monyet. Seorang warga di Kota Tasikmalaya dicurigai terpapar cacar monyet (monkeypox) pada Jumat (9/9/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Seorang warga di Kota Tasikmalaya dicurigai terpapar cacar monyet (monkeypox) pada Jumat (9/9/2022). Saat ini, pasien itu telah diisolasi di RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya.

Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr Soekardjo, Titie Purwaningsari, mengatakan, pasien itu masuk ke rumah sakit pada Jumat. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, gejala yang dialami pasien berjenis kelamin perempuan asal Kecamatan Tamansari itu mengarah kepada virus cacar monyet.

Baca Juga

"Gejalanya mengarah ke cacar monyet. Namun untuk diagnosis pastinya harus melakukan pemeriksaan laboratorium," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Jumat.

Menurut dia, gejala yang dialami pasien itu adalah bintik-bintik di bagian kulit, demam, kepala pusing, dan lainnya. Gejala itu disebut merupakan gejala umum seorang yang terpapar cacar. Hanya saja, cacar biasanya menyerang pada usia anak. Sementara, pasien tersebut berusia 16 tahun.

Titie menyebutkan, untuk memastikan diagnosis pasien tersebut, harus juga dilakukan pengecekan ke lingkungan rumah pasien. Apalagi, pasien itu mengaku tak pernah bepergian ke kuar kota.

"Kami harus memastikan di sana apakah ada yang pernah terpapar atau bisa dari hewan di lingkungan itu. Karena cacar monyet itu awalnya ditemukan pada monyet, menular ke manusia, juga dari manusia ke manusia," kata dia.

Ia menyebutkan, RSUD dr Soekardjo telah berkoordinasi dengan unit kerja puskesmas tempat pasien itu tinggal untuk melakukan pengecekan. Namun, hingga kini belum ada laporan hasil pengecekannya.

Titie mengatakan, saat ini pasien itu masih dirawat di ruang penyakit menular. Namun, pasien dipisahkan dengan yang lain sebagai langkah antisipasi. "Bisa dibilang diisolasi," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement