Sabtu 10 Sep 2022 00:05 WIB

Xi Sampaikan Selamat HUT ke-74 Korut

Xi Jinping memuji hubungan China dengan Korut

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Presiden China Xi Jinping mengirimkan pesan ucapan selamat kepada Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un pada peringatan 74 tahun berdirinya Democratic People's Republic of Korea (DPRK) atau Korut
Foto: Korean Central News Agency/Korea News Service
Presiden China Xi Jinping mengirimkan pesan ucapan selamat kepada Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un pada peringatan 74 tahun berdirinya Democratic People's Republic of Korea (DPRK) atau Korut

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Presiden China Xi Jinping mengirimkan pesan ucapan selamat kepada Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un pada peringatan 74 tahun berdirinya Democratic People's Republic of Korea (DPRK) atau Korut. Xi memuji hubungan China dengan Korut dalam pernyataan yang dikutip dari Xinhua, Jumat (9/9/2022).

Xi menunjukkan bahwa selama 74 tahun terakhir, rakyat DPRK telah bersatu erat di sekitar Partai Buruh Korea (WPK) dan terus menunjukkan kemajuan. Hal ini tercapai setelah membuat pencapaian penting dalam mempromosikan konstruksi sosialis.

Xi juga mengatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, dengan berpedoman pada prinsip dan kebijakan yang ditetapkan pada Kongres WPK kedelapan, rakyat DPRK terus-menerus mencetak hasil baru dalam mengembangkan ekonomi dan peningkatan penghidupan masyarakat. Selain itu, Kim dengan partainya, menurut Xi, telah berjuang dengan sukses melawan pandemi Covid-19. Oleh karenanya China, sebagai kawan yang baik, tetangga yang baik, dan teman baik DPRK, dengan tulus senang.

"Dipercaya bahwa di bawah kepemimpinan Sekretaris Jenderal Kim dan WPK, rakyat DPRK yang bersaudara pasti akan memajukan tujuan sosialis negara untuk pembangunan baru dan mengangkatnya ke tingkat yang baru," kata Xi dikutip laman Xinhua.

Sementara itu, di ulang tahun Korut, Kim menegaskan kembali perlunya mempertahankan persenjataan nuklir Korut untuk mencegah runtuhnya rezim seperti yang diinginkan oleh Amerika Serikat (AS). Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) dikutip laman KBS World, melaporkan bahwa Kim mengeluarkan sikap garis keras dalam pidato yang disampaikan selama pertemuan Majelis Rakyat Tertinggi.

Kim mengatakan AS mengeklaim tujuannya adalah untuk menghilangkan persenjataan nuklir Korut tetapi tujuan utamanya adalah runtuhnya rezim dengan mendorong Pyongyang untuk menyerahkan haknya untuk membela diri setelah perlucutan senjata nuklir. Kim mengatakan, AS tengah mengejar denuklirisasi Korut melalui sanksi terkuat.

Namun dalam menghadapi sanksi, Kim menegaskan Korut tak akan pernah kehilangan tekadnya. Terlepas dari kesulitan yang harus ditanggung negara, kata Kim, rezim tidak akan pernah bisa melepaskan senjata nuklirnya jika ingin menjaga AS tetap terkendali setelah negara musuh menciptakan kondisi politik dan militer di Semenanjung Korea. Kim dengan sang istri dilaporkan menghadiri upacara untuk merayakan malam Hari Pendirian Republik Korut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement