Jumat 09 Sep 2022 11:18 WIB

Camilla dan Bayang-Bayang Mendiang Putri Diana

Camilla digambarkan oleh media sebagai wanita yang paling dibenci di Inggris.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Istri kedua Raja Inggris baru Charles III, Camilla mungkin tidak akan pernah sepenuhnya memenangkan hati publik. Tetapi dia sekarang adalah seorang Permaisuri.
Foto: AP/Adam Davy/PA
Istri kedua Raja Inggris baru Charles III, Camilla mungkin tidak akan pernah sepenuhnya memenangkan hati publik. Tetapi dia sekarang adalah seorang Permaisuri.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Istri kedua Raja Inggris baru Charles III, Camilla mungkin tidak akan pernah sepenuhnya memenangkan hati publik. Tetapi dia sekarang adalah seorang Permaisuri.

Camilla digambarkan oleh media sebagai wanita yang paling dibenci di Inggris. Camilla bahkan disebut sebagai seseorang yang tidak pernah bisa menikahi Charles, apalagi menjadi ratu.  

Baca Juga

Charles dan Diana berpisah pada 1992 dan bercerai pada 1996. Putri Diana yang populer dan glamor, meninggal di usia 36 tahun dalam kecelakaan mobil di Paris pada 1997.

Diana menuding Camilla sebagai wanita yang merusak rumah tangganya. Bahkan hingga kini, Camilla kerap dibandingkan dengan mendiang Putri Diana.

"Aku akan menderita apa pun untukmu. Itu cinta. Itulah kekuatan cinta," kata Camilla kepada Charles dalam percakapan telepon yang direkam secara rahasia dan dipublikasikan pada 1993.

Keraguan tentang status masa depan Camilla akhirnya berakhir pada peringatan 70 tahun aksesi Ratu Elizabeth dalam takhta kerajaan Inggris, pada Februari tahun ini. Ketika itu, Elizabeth memberikan restunya kepada Camilla untuk mengambil gelar Permaisuri.

"Karena kami telah berusaha bersama untuk melayani dan mendukung Yang Mulia dan orang-orang di komunitas kami, istri tercinta saya telah memberikan dukungan kepasa saya selama ini," kata Charles saat itu.

Camilla Shand lahir pada 1947 dari keluarga kaya. Ayahnya adalah seorang mayor tentara dan pedagang anggur yang menikah dengan seorang bangsawan. Camilla dibesarkan di sebuah perkebunan pedesaan dan mengenyam pendidikan di London sebelum bersekolah di Mon Fertile di Swiss. Dia kemudian melanjutkan pendidikan ke Institut  Britannique di Prancis.  Dia aktif dalam lingkaran sosial yang membawanya bertemu dengan Charles, di lapangan polo pada awal 1970-an.

Charles dan Camilla berkencan untuk sementara waktu. Penulis biografi Jonathan Dimbleby mengatakan, Charles telah mempertimbangkan pernikahan pada saat itu, tetapi dia merasa terlalu muda untuk menikah.

Saat Charles mendedikasikan dirinya untuk angkatan laut, Camilla menikah dengan seorang perwira kavaleri yaitu Brigadir Andrew Parker Bowles.  Pasangan itu memiliki dua anak, Tom dan Laura. Namun mereka bercerai pada 1995.

Sementara Charles menikahi Diana yang berusia 20 tahun dalam sebuah pernikahan megah pada 1981. Pernikahan mereka tidak hanya mempesona Inggris tetapi juga dunia. Charles dan Diana memiliki dua anak, yaitu William dan Harry. Namun rumah tangga pasangan itu memburuk beberapa tahun kemudian, dan Charles kembali menyalakan asmara dengan mantan kekasihnya, Camilla.

Charles dan Camilla menikah pada 2005. Kedalaman hubungan mereka terungkap ke publik pada 1993 ketika transkrip percakapan pribadi yang direkam secara rahasia diterbitkan di sebuah surat kabar.

Dalam sebuah wawancara televisi, Charles mengakui bahwa dia telah berselingkuh dengan Camilla kurang dari enam tahun setelah menikahi Diana. Tetapi Charles mengatakan, hubungannya dengan Camilla terjalin setelah pernikahannya dengan Diana hancur.  Banyak orang Inggris tidak dapat memahami mengapa Charles lebih memilih Camilla ketimbang Diana.

"Charles sangat konyol karena mempertaruhkan segalanya demi Camilla. Aku tidak bisa membayangkan siapa pun yang waras meninggalkanmu untuk Camilla," kata Pangeran Philip, suami Ratu Elizabeth II, dalam sebuah surat kepada Diana. Namun, orang-orang yang dekat dengan Charles mengatakan, Camilla memberikan kenyamanan dan dapat mengalihkannya dari tugas kerajaan.

"Bahwa mereka saling mencintai tidak diragukan lagi, dalam diri Camilla Parker Bowles, sang pangeran menemukan kehangatan, pengertian, dan kemantapan yang selalu dia dambakan dan tidak pernah bisa ditemukan dengan orang lain," tulis Dimbleby dalam  biografi resminya.

Setelah kematian Diana, para pembantu kerajaan, yang ditugaskan untuk membangun kembali reputasi keluarga kerajaan yang ternoda oleh pemberitaan media negatif tentang perselingkuhan selama bertahun-tahun. Para pembantu kerajaan perlahan-lahan mulai mengintegrasikan Camilla ke dalam peran publik.

Penampilan publik pertama Camilla dan Charles yaitu di pesta ulang tahun untuk saudara perempuan Camilla di Ritz Hotel London pada 1999. Beberapa tahun setelah menikah, kritik dan persepsi negatif media Inggris terhadap Camilla mulai memudar. Pengamat kerajaan mengatakan, selera humor Camilla telah membantunya memenangkan hati orang-orang yang bertemu dengannya.

"Mereka tampak seperti pasangan yang sangat bahagia satu sama lain," Simon Lewis, sekretaris komunikasi ratu dari tahun 1998 hingga 2001 kepada Reuters.

"Periode itu ketika saya berada di istana, ada semua spekulasi tentang hubungan mereka, apa yang akan terjadi, itu semua sudah ditangani, itu semua sudah selesai dan saya pikir (mereka) sebenarnya pasangan yang sangat bahagia," ujar Lewis.

Pada 2013, Camilla bergabung dengan suaminya untuk pembukaan parlemen negara bagian. Dia duduk di sebelah Charles, ratu dan Pangeran Philip. Dia juga mengenakan tiara milik ibu ratu. Pakar hubungan masyarakat mengatakan, itu adalah hasil kerja keras oleh tim publisitas pangeran. Kendati demikian, para pembantu kerajaan mengatakan, kepribadian Camilla telah membuatnya diterima dengan baik di keluarga kerajaan. Surat kabar Inggris yang tadinya sangat kritis kini banyak memuji Camilla.

 "Tidak ada yang berpura-pura mudah bagi Duchess of Cornwall untuk mengikuti Diana. Tetapi dengan martabat yang tenang, humor yang mudah, dan belas kasih yang terlihat, dia telah menghadapi tantangan. Dia cukup sederhana," tulis Daily Mail dalam editorial pada Februari 2022.

Namun Camilla tidak pernah sepenuhnya memenangkan hati publik secara luas. Menurut jajak pendapat YouGov reguler pada Mei 2022, sebanyak 20 persen responden mendukung Camilla menjadi ratu.  Sementara 39 persen berpikir dia harus menerima gelar permaisuri.  Namun, sebuah jajak pendapat untuk Daily Mail setelah ratu mendukung Camilla menjadi permaisuri, maka dukungan terhadap istri Charles itu naik 55 persen. Sementara 28 persen menentangnya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement