Jumat 09 Sep 2022 08:40 WIB

Warga Rusia Masih Bisa Beli iPhone 14

Apple menghentikan penjualan produk baru di Rusia pada Maret 2022.

 Tanda di toko Apple di Bethesda, Maryland, AS, 25 Agustus 2022. Konsumen  Apple di Rusia dilaporkan masih bisa membeli seri iPhone 14, terlepas dari Apple yang telah hengkang dari Rusia karena masalah skema impor paralel Moskow.
Foto: EPA-EFE/MICHAEL REYNOLDS
Tanda di toko Apple di Bethesda, Maryland, AS, 25 Agustus 2022. Konsumen Apple di Rusia dilaporkan masih bisa membeli seri iPhone 14, terlepas dari Apple yang telah hengkang dari Rusia karena masalah skema impor paralel Moskow.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggemar gawai Apple di Rusia dilaporkan masih bisa membeli seri iPhone 14, terlepas dari Apple yang telah hengkang dari Rusia karena masalah skema impor paralel Moskow. Hal tersebut disampaikan Menteri Perdagangan dan Industri Denis Manturov kepada Kantor Berita RIA Novosti pada Kamis (8/9/2022) waktu setempat.

"Mengapa tidak? Jika konsumen ingin membeli ponsel ini, ya, akan ada peluang," kata Manturov.

Baca Juga

Berdasarkan laporan Reuters, Rusia mengumumkan skema tersebut pada bulan Maret ketika memberi wewenang kepada pengecer untuk mengimpor produk dari luar negeri tanpa izin pemilik merek dagang.

Apple pun menghentikan penjualan produk baru di Rusia pada bulan Maret, seminggu setelah Rusia menginvasi Ukraina, meskipun iPhone, MacBook, dan barang-barang Apple lainnya tetap tersedia di toko-toko Rusia karena pengecer menjual sisa stok model lama mereka dan mendapatkan perangkat yang baru dirilis melalui skema impor.

Jaringan seluler Rusia MTS pada Kamis pagi sudah menjual model iPhone 14 baru secara pre-order. Harga mulai dari 84.990 rubel (1.398 dolar AS) untuk versi 128GB.

MTS mengatakan pengiriman bisa memakan waktu hingga 120 hari dan tetap memiliki hak untuk membatalkan pesanan jika menghadapi kesulitan mengimpor produk. Apple tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar lebih lanjut.

Manturov, yang juga seorang wakil perdana menteri, mengatakan bulan lalu bahwa skema tersebut, yang mencakup produk-produk Barat mulai dari pakaian mewah hingga mobil, dapat mencapai nilai 16 miliar dolar AS tahun ini, setara dengan sekitar 4 persen dari impor Rusia pada 2021.

 

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement