Kamis 08 Sep 2022 14:47 WIB

Tunggu Verifikasi, 3.800 Warga Solo Sektor Transportasi Dapat Bansos

Proses verifikasi data sudah dimulai per Selasa (6/9/2022).

Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Taufiq Muhammad.
Foto: Muhammad Noor Alfian
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Taufiq Muhammad.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Jawa Tengah, telah mendata dan mengajukan 3.800 orang pada sektor transportasi agar mendapatkan bantuan sosial (bansos) dari pemerintah daerah (pemda). Namun, sejumlah data tersebut masih perlu proses verifikasi agar tidak dapat bantuan ganda.

Kepala Dishub Solo, Taufiq Muhammad mengatakan, pihaknya sudah mendata dan mengajukan 3.800 orang untuk mendapatkan bansos. Sedangkan untuk target penerima bansos itu mulai dari juru parkir (jukir), sopir truk, sopir bus antar kota, dan ojek online.

"Tadi saya mengirimkan data sekitar 3.800 orang. Kalau dari hasil rapat ada tiga item untuk pengembangan lapangan kerja, ojek, untuk subsidi transportasi angkutan umum. Intinya kita akan memberikan bantuan kepada siapa saja yang terkena dampak kenaikan BBM di sektor transportasi, tapi nanti akan diverifikasi oleh tim," kata Taufiq.

Selanjutnya, Taufiq mengatakan proses verifikasi data diperlukan agar warga tidak mendapatkan bantuan ganda. Sedangkan proses verifikasi data ini sudah dimulai per Selasa (6/9/2022) kemarin.

“Kami diberikan waktu dua hari untuk memverifikasi data yang sudah diajukan. Soalnya hal ini untuk mencegah yang sudah dapat BLT tidak dapat bansos," ujarnya.

Untuk sektor transportasi khususnya pengemudi ojek online yang terdata jumlahnya sekitar seribuan orang. Angka tersebut khusus bagi mereka yang berdomisili Kota Solo dan sudah resmi.

"Ojol tadi yang domisili Solo (KTP Kota Solo) jumlahnya sekitar seribuan. Semuanya yang tercatat di kami soalnya yang resmi," jelasnya.

Taufiq menjelaskan bantuan dua persen tersebut tidak hanya untuk sektor transportasi. Namun sektor lainnya seperti UMKM. "Iya ini khusus data yang tercatat di Dishub, kalau untuk yang lainnya ya tercatat di setiap dinasnya masing-masing," katanya.

Sementara itu, pihak Pemkot Solo menyiapkan anggaran dua persen dari Dana Alokasi Umum (DAU) sekitar Rp 4,2 miliar untuk bansos warga yang terdampak kenaikan BBM khususnya sektor UMKM dan transportasi.

“Khusus yang dua persen dari DAU akan dialokasikan untuk transportasi dan UMKM, terutama transportasi yang membawa bahan-bahan pangan dari luar kota ke Solo. Harapannya ini akan mengendalikan inflasi yang ada,” kata Wali Kota Kota Gibran Rakabuming Raka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement