Kamis 08 Sep 2022 01:50 WIB

 Kapolresta Sebut Demo BBM di DPRD DIY Terkendali

Dua gelombang massa mewarnai aksi demo kenaikan BBM di DPRD DIY

Massa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Bergerak berunjuk rasa di depan Gedung DPRD DIY, Yogyakarta, Rabu (7/9/2022). Dalam unjuk rasa itu mereka menolak kenaikan harga BBM dan menuntut pemerintah memaksimalkan APBN untuk subsidi BBM.
Foto: ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Massa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Bergerak berunjuk rasa di depan Gedung DPRD DIY, Yogyakarta, Rabu (7/9/2022). Dalam unjuk rasa itu mereka menolak kenaikan harga BBM dan menuntut pemerintah memaksimalkan APBN untuk subsidi BBM.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Kepolisian Resor Kota Yogyakarta Kombes Pol Idham Mahdi menyatakan aksi unjuk rasa menolak kenaikan BBM di depan Gedung DPRD DIY, Rabu, dapat dikendalikan dengan pengamanan dan pengawalan dari kepolisian.

"Sore ini telah selesai aksi penyampaian pendapat di muka umum yang pelaksanaannya di depan DPRD DIY. Pelaksanaannya alhamdulillah cukup baik walaupun ada sedikit insiden," ujar Idham Mahdi seusai demo BBM yang berakhir sekitar pukul 18.00 WIB.

Dua gelombang massa mewarnai aksi demo tolak kenaikan BBM sepanjang siang hingga petang di DPRD DIY. Demo pertama digelar oleh puluhan buruh yang tergabung dalam Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) di halaman Gedung DPRD DIY sekitar pukul 11.30 WIB.

Setelah unjuk rasa berakhir secara tertib, MPBI DIY kemudian beraudiensi dengan Wakil Ketua DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta Huda Tri Yudiana untuk menyampaikan sejumlah tuntutan.

Baca juga : Pakar Ingatkan Demo BBM Jangan Disusupi Penumpang Gelap

Pada pukul 15.40 WIB, demo penolakan BBM kembali muncul di depan Gedung DPRD DIY oleh massa yang berbeda dengan jumlah yang lebih besar dari Aliansi Rakyat Bergerak (ARB).

Demo kedua itu mulanya berjalan tertib dengan orasi secara bergantian. Namun, beberapa saat kemudian sebagian mereka mendorong dan menendang gerbang sisi barat DPRD DIY hingga roboh.

Menurut Idham, secara umum penyampaian aspirasi di depan Gedung DPRD DIY itu masih dalam situasi yang terkendali dengan dikawal sekitar 500 personel gabungan dari Polresta Yogyakarta, Brimob, serta Dalmas Polda DIY.

"Rekan-rekan yang melaksanakan pengamanan juga masih bisa kita kendalikan diri. Jadi ke depan hal-hal seperti ini yang memang bisa mengundang, yang bisa ada penyusup yang kira-kira bisa memecah kita semua, tolong ini untuk kita bisa saling menjaga," ujar dia.

Terkait kerusakan fasilitas umum di sekitar lokasi pascademo itu, Kapolresta mengatakan bakal berkoordinasi dengan sekretaris dewan dan jajaran DPRD DIY.

Baca juga :Konsumsi Pertalite dan Pertamax Langsung Turun Pasca Kenaikan Harga

"Kami dari jajaran Polresta Yogyakarta mengucapkan terima kasih suasana masih cukup kondusif semoga ke depan lagi untuk bisa kita sama-sama menjaga keamanan dan ketertiban," ucap Idham Mahdi.

Sekretaris Dewan DPRD DIY Haryanta menyebut insiden robohnya pintu gerbang sisi barat DPRD masih dalam batas wajar mengingat banyaknya massa yang datang.

Gerbang yang roboh akibat dorongan peserta demo, kata dia, sudah bisa dirikan kembali.

"Enggak begitu parah udah biasa artinya wajar lah saya melihat kalau itu bagian dari massa yang banyak mungkin itu risiko di sana. Saya kira itu kondusiflah," ujar dia.

Menurut Haryanta, DPRD DIY belum menerima pemberitahuan untuk demo BBM gelombang kedua yang berujung anarkis tersebut."Tidak ada pemberitahuan dan tiba-tiba datang. Dan tadi sudah kami minta untuk masuk tapi kelompok yang kedua ini tidak mau masuk, menolak masuk," katanya.

Baca juga :Sebanyak 182.500 KPM di Cilacap Jadi Penerima Bantuan Subsidi BBM

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement