Rabu 07 Sep 2022 19:23 WIB

Menjadikan Disabilitas di Garut Mandiri Secara Ekonomi

Pelatihan wirausaha mandiri ini difokuskan dalam pelatihan daur ulang kertas limbah.

Rep: bayu adji p/ Red: Hiru Muhammad
Puluhan penyandang disabilitas melakukan pelatihan wirausaha di Aula PPDI Garut, Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Selasa (6/9/2022).
Foto: Dok. HWDI Garut
Puluhan penyandang disabilitas melakukan pelatihan wirausaha di Aula PPDI Garut, Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Selasa (6/9/2022).

REPUBLIKA.CO.ID,GARUT--Sebanyak 20 orang penyandang disabilitas menjalani pelatihan wirausaha mandiri di Aula Perhimpunan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten Garut, Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Selasa (6/9/2022).

Pelatihan yang digagas oleh Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Kabupaten Garut berkerja sama dengan PTPN VIII, Increase, dan Pemkab Garut, itu bertujuan salah satunya untuk membuat para penyandang disabilitas menjadi mandiri secara ekonomi.

Baca Juga

Ketua DPC HWDI Kabupaten Garut, Yesi Endah Sundasari, mengatakan pelatihan wirausaha mandiri ini difokuskan dalam pelatihan daur ulang kertas limbah. Kertas limbah itu nantinya akan dijadikan sebuah produk kerajinan bernilai tinggi dan ramah lingkungan, seperti tempat tisu, kotak pensil, dan tas kertas (paper bag).

"Jadi kami memanfaatkan limbah kertas dijadikan produk seperti tempat tisu, terus ada juga kaya kotak pensil, paper bag. Jadi kan dari bahan-bahan yang sudah tidak terpakai, jadi produk baru yang bermanfaat lagi, terus ramah lingkungan juga," kata dia saat dihubungi, Rabu (7/9/2022).

Yesi mengatakan, pelatihan daur ulang limbah kertas menjadi produk kerajinan itu dilakukan selama lima hari, yaitu 6-10 September 2022. Namun, setelah pelatihan selesai, para penyandang disabilitas yang telah dilatih akan dibuatkan kelompok usaha bersama, sehingga hasil dari pelatihan itu dapat langsung diterapkan.

Untuk mendukung kelompok usaha itu, HWDI akan bekerja sama dengan dinas-dinas di Kabupaten Garut untuk menyuplai bahan baku limbah kertas. Setelah produknya jadi, pemasaran kerajinan itu akan dilakukan secara daring.

Selain itu, HWDI juga akan bekerja sama dengan dinas-dinas di Kabupaten Garut untuk memasarkan produk kerajinan para penyandang disabilitas. "Jadi tujuannya pelatihan ini tak lain untuk menjadikan teman-teman bisa lebih mandiri secara ekonomi. Jadi tidak selalu tergantung dengan orang lain," ujar dia.

Salah seorang peserta pelatihan itu, Fadilah Aulia (18 tahun), mengatakan, pelatihan itu tentu dapay menambah pengalaman dan teman sesama penyandang disabilitas. Selain itu, pelatihan daur ulang kertas itu juga bisa membuat penyandang disabilitas lebih mendiri secara ekonomi. "Tujuan pelatihan ini kan apalagi untuk kemandirian ekonomi. Ini tentu sangat bermanfaat. Karena aku masih beban orang tua," kata dia sambil tertawa.

Ani, sapaan akrab Fadilah Aulia, mengaku memiliki mimpi untuk bisa mengerjakan banyak hal. Ia juga ingin membuktikan bahwa penyandang disabilitas bisa melakukan sesuatu yang bernilai di masyarakat."Namun orang-orang memang masih sulit menerima kami. Itu sebagai tantangan kami untuk bisa melakukannya," kata dia yang juga merupakan atlet renang itu.

Kepala Sub Bagian (Kasubag) Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PTPN VIII, Veny Octariviani, memaparkan, pihaknya menyambut baik ajakan kerja sama dari pihak HWDI Kabupaten Garut. Apalagi, PTPN VIII selama ini diklaim berkomitmen mendukung pemberdayaan disabilitas di Indonesia.

"Tujuan PTPN VIII memberikan pelatihan ini adalah untuk mengajak para penyandang disabilitas menjadi mandiri sesuai dengan kapasitasnya, sebagai bekal untuk hidup yang lebih baik dan tidak bergantung pada orang lain," katanya.

Menurut dia, pihaknya hanya dapat bantuan stimulan. Diharapkan, ilmu dalam mengolah sampah ini dapat terus digunakan sebagai modal awal untuk meningkatkan perekonomian keluarganya.

Veny menambahkan, pelatihan ini merupakan kegiatan kedua yang dilakukan. Sebelumnya, pada akhir tahun 2021, PTPN VIII membagikan sekitar seribu paket sembako untuk seribu orang disabilitas khususnya yang ada di Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut. Ia berharap melalui pelatihan ini para penyandang disabilitas bisa lebih berkarya, mandiri, dan mengembangkan usaha yang memang sesuai dengan kapasitas yang dimiliki.

Sementara itu, Sub Koordinator (Subkor) Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas, Dinas Sosial Kabupaten Garut, Cucu Sumiati, mengatakan, kegiatan itu sangat bermanfaat untuk mengasah kreativitas para penyandang disabilitas. Selain itu, kegiatan itu juga dapat menjaga lingkungan agar tetap bersih."Karena ini juga menggunakan dari limbah, yang dapat memberikan nilai tambah," katanya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement