Selasa 06 Sep 2022 13:32 WIB

Harga Bahan Pokok di Tangerang Mulai Naik

Sejumlah komoditas yang harganya naik signifikan yaitu cabai dan telur ayam.

Red: Nur Aini
Warga berbelanja kebutuhan pokok, ilustrasi. Harga sejumlah kebutuhan bahan pokok di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Tangerang, Banten, mulai naik setelah Pemerintah Pusat secara resmi menaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Foto: Prayogi/Republika.
Warga berbelanja kebutuhan pokok, ilustrasi. Harga sejumlah kebutuhan bahan pokok di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Tangerang, Banten, mulai naik setelah Pemerintah Pusat secara resmi menaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Harga sejumlah kebutuhan bahan pokok di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Tangerang, Banten, mulai naik setelah Pemerintah Pusat secara resmi menaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan pada Disperindag Kabupaten Tangerang, Iskandar Nordat mengatakan sejumlah komoditas yang harganya naik signifikan yaitu cabai dan telur ayam.

Baca Juga

"Hanya telur dan cabai yang signifikan, yang lain relatif aman. Tapi ketersediaan bahan pokok ada dan tersedia di pasaran," katanya di Tangerang, Senin (6/9/2022).

Ia menyebutkan, dari data perkembangan kenaikan harga komoditas di pasaran yang ada di wilayahnya itu seperti daging sapi murni dari Rp110 ribu menjadi Rp130 ribu sampai Rp140.000 perkilogram, daging ayam ras Rp30 ribu jadi Rp48 ribu sampai Rp55 ribu perkilogram, gula pasir lokal Rp12.500 jadi Rp14 ribu perkilogram.

Kemudian, untuk bawang merah Rp35 ribu saat ini menjadi Rp55 ribu sampai Rp65 ribu perkilogram. Selanjutnya, cabai merah keriting Rp40 ribu menjadi Rp80 ribu perkilogram, cabe rawit merah Rp35 ribu jadi Rp65 ribu perkilogram.

Sedangkan, harga telur ayam negeri dari Rp22 ribu menjadi Rp31 ribu sampai Rp 32 ribu per kilogram.

"Jadi kalau untuk dua komoditas telur ini, sebelum BBM naik memang sudah naik, kalau cabai baru dua hari ini," tuturnya.

Ia menuturkan, dengan adanya persoalan yang terjadi, pihaknya berharap agar masyarakat tetap tenang dan tidak melakukan panic buying. Karena, pemerintah daerah telah melakukan beberapa pengendalian dalam menyediakan barang kebutuhan pokok.

"Kami berharap masyarakat tetap tenang dan tidak perlu khawatir, secara umum ketersediaan barang kebutuhan pokok tetap aman," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement