Selasa 06 Sep 2022 00:48 WIB

 Imbas Kenaikan Harga BBM, Pemkot Tangerang Gratiskan Tarif Bus Tayo

Pemkot Tangerang berharap masyarakat beralih ke bus atau transportasi umum

Rep: Eva Rianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wali Kota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah.  Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi baru-baru ini mendorong Pemerintah Kota Tangerang mengeluarkan kebijakan di bidang transportasi dan pemenuhan kebutuhan pokok. Kebijakan di bidang transportasi yakni menggratiskan biaya untuk moda transportasi Bus Tayo dan angkutan umum (angkot) Si Benteng.
Foto: Dok Pemkot Tangerang
Wali Kota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah. Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi baru-baru ini mendorong Pemerintah Kota Tangerang mengeluarkan kebijakan di bidang transportasi dan pemenuhan kebutuhan pokok. Kebijakan di bidang transportasi yakni menggratiskan biaya untuk moda transportasi Bus Tayo dan angkutan umum (angkot) Si Benteng.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi baru-baru ini mendorong Pemerintah Kota Tangerang mengeluarkan kebijakan di bidang transportasi dan pemenuhan kebutuhan pokok. Kebijakan di bidang transportasi yakni menggratiskan biaya untuk moda transportasi Bus Tayo dan angkutan umum (angkot) Si Benteng. 

"Kebijakan ini untuk membantu masyarakat karena harga BBM kan naik. Sebelumnya kan bayar Rp2.000, sekarang kita gratiskan," tutur Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah, Senin (5/9/2022). 

Arief menyebut, kebijakan itu juga bertujuan agar masyarakat mau untuk beralih dari menggunakan transportasi pribadi ke transportasi umum. Dengan adanya kebijakan tersebut, masyarakat diharapkan bisa lebih menghemat ongkos transportasi di tengah tingginya harga BBM, sekaligus membiasakan diri menggunakan transportasi publik. 

Digratiskannya tarif untuk naik Bus Tayo dan Angkot Si Benteng, kata Arief, dimulai per Selasa, 6 September 2022. "Mulai besok (6/9) tarifnya digratiskan," kata dia. 

Arief melanjutkan, dampak penyesuaian kenaikan harga BBM tidak hanya melahirkan kebijakan di bidang transportasi, tetapi juga di bidang pemenuhan kebutuhan pokok harian. Dia menyebut, Pemkot Tangerang akan segera mendistribusikan bibit tanaman, seperti cabai dan tomat untuk ditanam di lahan Kelompok Wanita Tani (KWT) dan di rumah. "Dengan begitu harga di pasar akan terkendali dan kebutuhan juga akan terjaga," ujarnya. 

Di samping itu, Arief menuturkan, pihaknya juga menggelar bazar usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di 13 kecamatan se-Kota Tangerang serta Tangerang Great Sale. Gelaran itu diadakan sebagai upaya memfasilitasi para UMKM dalam memasarkan produknya sehingga meningkatkan perekonomian. "Termasuk hasil tanam dari KWT agar bisa dipasarkan kepada masyarakat dengan harga yang relatif lebih murah," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement