Senin 05 Sep 2022 15:54 WIB

Mahasiswa UMM Lakukan KKN dan PLP di Malaysia

Para mahasiswa bertugas untuk memberi pendidikan kepada anak-anak Indonesia

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Gita Amanda
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) ke Kuala Lumpur serta Selangor, Malaysia.
Foto: Humas UMM
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) ke Kuala Lumpur serta Selangor, Malaysia.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) ke Kuala Lumpur serta Selangor, Malaysia. Program ini merupakan kolaborasi antara Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dengan Kedutaan Besar (Kedubes) RI untuk Malaysia.

Salah satu dosen pembimbing KKN UMM, Innany Mukhlishina mengatakan, program ini juga bekerja sama dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) RI Malaysia di Kuala Lumpur. Kemudian juga dengan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) dan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Kuala Lumpur. "Pada kegiatan ini UMM mengirimkan 12 mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)," kata Innany.

Baca Juga

Menurut Innany, para mahasiswa melaksanakan KKN selama 28 hari dari 26 Agustus sampai 23 September 2022 mendatang. Mereka akan ditempatkan di SIKL dan delapan sanggar belajar Indonesia yang ada di Kuala Lumpur serta Selangor. Para mahasiswa juga mendorong potensi anak-anak dalam budaya Indonesia, salah satunya kesenian tari.

Dosen Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) ini menjelaskan, populasi penduduk Indonesia di Malaysia cukup banyak. Tercatat, ada 2,5 juta orang Indonesia yang tercatat secara resmi berada di Malaysia. Namun masih ada sebagian yang tidak memiliki surat resmi sehingga berimbas pada anak-anak yang tidak dapat bersekolah secara formal di lembaga pendidikan di Malaysia.

Menurut Innany, para mahasiswa bertugas untuk memberi pendidikan kepada anak-anak Indonesia yang tidak bisa bersekolah secara formal. Hal ini dilakukan sebagai upaya pengenalan bahasa dan budaya, apalagi ada sebagian orang tua yang menikah dengan etnis lain. Dengan demikian, mereka bisa tahu dan belajar banyak tentang budaya yang Indonesia miliki serta tidak terjadi akulturasi budaya.

Innany berharap, KKN yang dilaksanakan mahasiswa UMM dapat membantu anak-anak Indonesia di Malaysia untuk mengembangkan potensi dan minatnya. "Sehingga bisa meraih dan menyongsong masa depan yang lebih cerah," ucap Innany dalam keterangan pers yang diterima Republika.

Sementara itu, Duta Besar RI untuk Malaysia, Hermono menyambut hangat kedatangan para mahasiswa KKN tersebut. Ia menilai, kehadiran anak-anak muda KKN memberikan sumbangsih yang bagus. Hal ini terutama dalam meningkatkan motivasi belajar dan cinta akan Tanah Air.

Dia yakin para mahasiswa UMM tidak hanya memberikan kegiatan yang biasa. Mereka memiliki terobosan dan inovasi sehingga menarik anak-anak didik untuk lebih mengembangkan kemampuan yang dimiliki. Sebab itu, dia berharap  transfer ilmu yang diberikan dapat semakin menambah pengetahuan anak-anak Indonesia di Malaysia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement