Senin 05 Sep 2022 15:31 WIB

Harga Tiket Bus AKAP Naik Menyesuaikan Kenaikan Harga BBM

Banyak calon penumpang yang terkejut dengan kenaikan harga tiket Bus AKAP.

Penumpang memasuki bus AKAP di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Ahad (4/9/2022). PO Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) mengatakan harga tiket naik berkisar 15 persen - 20 persen akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Foto: ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Penumpang memasuki bus AKAP di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Ahad (4/9/2022). PO Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) mengatakan harga tiket naik berkisar 15 persen - 20 persen akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiket bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang dijual di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, mengalami kenaikan menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Petugas penjualan tiket Perusahaan Otobus (PO) Madu Krismo, Malik mengatakan, kenaikan terjadi sejak Ahad (4/9/2022) kemarin setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM.

"Harga naik sejak kemarin. Kenaikan berkisar Rp 30 ribu," kata Malik di Jakarta, Senin (5/9/2022).

Baca Juga

Malik mengatakan bahwa pihaknya pada sebelumnya menjual tiket bus AKAP tujuan Surabaya seharga Rp 280 ribu dan tiket tujuan Denpasar seharga Rp 500 ribu. Dia mengatakan dengan penyesuaian harga tiket imbas kenaikan BBM tersebut banyak calon penumpang yang terkejut.

"Ada keluhan, penumpang kaget kemarin belum tahu. Terus dijelaskankarena harga BBM naik," ujar Malik.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh petugas penjualan tiket PO Bus Satoso, Defi, yang mengatakan ada penyesuaian harga tiket untuk tujuan Yogyakarta. "Untuk PO Santoso alami kenaikan Rp 20 ribu dari tarif awalnya, sebelumnya tiket Jakarta - Jogjakarta itu Rp 200 ribu," ujar Defi.

Defi menjelaskan penyesuaian harga tiket tersebut tergantung dengan kebijakan masing-masing PO Bus. Dia mencontohkan ada PO bus yang tidak menaikkan harga tiket.

"Kalau untuk PO Indoren, tidak alami kenaikan karena tarif Bus Double Deck. Soalnya ini kelas super, jadi tarifnya sedari awal Rp 400 ribu," kata Defi.

Sebelumnya pemerintah menyesuaikan harga BBM subsidi Pertalite menjadi Rp 10 ribu per liter dari sebelumnya Rp 7.650 per liter mulai Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB. Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (3/9/2022), mengatakan pemerintah juga menyesuaikan harga BBM subsidi untuk solar dari Rp 5.150 rupiah per liter menjadi Rp 6.800 per liter.

Kemudian, untuk BBM non-subsidi, pemerintah pemerintah menyesuaikan harga Pertamax dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter. "Ini berlaku satu jam sejak saat diumumkannya penyesuaian harga ini jadi akan berlaku pukul 14.30 WIB," kata Arifin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement