Senin 05 Sep 2022 12:56 WIB

BMKG: Awal September, Jabar Masuk Masa Pancaroba

Masa peralihan kemarau ke musim hujan akan berlangsung hingga pertengahan Oktober

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Nur Aini
(Ilustrasi) Batang pohon yang tumbang akibat angin kencang, yang menjadi salah satu pertanda pancaroba atau peralihan musim. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mengungkapkan awal September memasuki akhir musim kemarau dan akhir September memasuki masa peralihan atau pancaroba.
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
(Ilustrasi) Batang pohon yang tumbang akibat angin kencang, yang menjadi salah satu pertanda pancaroba atau peralihan musim. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mengungkapkan awal September memasuki akhir musim kemarau dan akhir September memasuki masa peralihan atau pancaroba.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mengungkapkan awal September merupakan akhir musim kemarau dan akhir September memasuki masa peralihan atau pancaroba untuk wilayah Jawa Barat. Masa peralihan akan berlangsung hingga pertengahan Oktober mendatang.

"Awal September ini masih ada akhir musim kemarau, mulai akhir September masa Pancaroba sampai pertengahan Oktober," ujar Prakirawan BMKG Bandung Yan Firdaus saat dikonfirmasi, Senin (5/9/2022).

Baca Juga

Ia mengungkapkan beberapa wilayah di Indonesia sudah memasuki awal musim hujan di awal September. Namun, untuk wilayah Jawa Barat sendiri belum memasuki musim hujan.

Yan mengatakan selama musim kemarau basah peristiwa bencana alam masih dapat terjadu seperti puting beliung, banjir, longsor dan hujan es. Pada musim hujan berpotensi bencana akan semakin lebih besar.

"Masa peralihan potensi akan semakin meningkat (bencana) terjadi banjir, angin puting beliung, hujan es," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan menjaga kesehatan. Selain itu, masyarakat diminta menjaga lingkungan agar mengurangi dampak banjir.

"Waspada dan menjaga kesehatan serta menyiapkan kondisi lingkungan masing-masing kalau nanti curah hujan meningkat dan berpeluang banjir," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement