Ahad 04 Sep 2022 21:38 WIB

Panen Gurame Binaan Dompet Dhuafa di Indramayu Tembus Satu Ton Per Kolam

Budidaya ikan gurame menjadi salah satu kegiatan pemberdayaan ekonomi Dompet Dhuafa

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Gita Amanda
Panen ikan gurame dilakukan di Desa Kenanga, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Sabtu (3/9/2022). Budidaya ikan gurame di desa itu menjadi salah satu kegiatan pemberdayaan ekonomi yang dilakukan Dompet Dhuafa.
Foto: Dompet Dhuafa
Panen ikan gurame dilakukan di Desa Kenanga, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Sabtu (3/9/2022). Budidaya ikan gurame di desa itu menjadi salah satu kegiatan pemberdayaan ekonomi yang dilakukan Dompet Dhuafa.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Budidaya ikan gurame menjadi salah satu kegiatan pemberdayaan ekonomi yang dilakukan Dompet Dhuafa di Desa Kenanga, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu. Panen pun telah dilakukan berulang kali di wilayah tersebut.

Terbaru, panen raya dilakukan pada Sabtu (3/9/2022). Para pembudidaya gurame binaan Dompet Dhuafa kembali memanen ikan gurame dengan hasil di kisaran satu ton.

Baca Juga

Kegiatan itu menarik perhatian inisiator sekaligus Ketua Dewan Pembina Dompet Dhuafa, Parni Hadi. Dia hadir langsung melihat panen besar itu dengan didampingi Suheng Widodo, selaku GM Pemberdayaan dan Pengembangan Zakat Dompet Dhuafa.

Salah satu penerima manfaat program tersebut, Kusen (44 tahun), menceritakan, pada 2019 lalu, di kawasan tersebut mulanya hanya ada dua kolam bantuan dari Dompet Dhuafa. Berkat kontribusi berbagai pihak, budidaya gurame semakin berkembang hingga kini terdapat 67 kolam.

Dari setiap satu kolam, mampu menampung hingga satu ton ikan gurame. Saat ini, penerima manfaat budidaya gurame yang menjadi binaan Dompet Dhuafa berjumlah 14 orang.

"Alhamdulillah, kami bersyukur sekali dan berterima kasih kepada Dompet Dhuafa dan pihak-pihak lain yang ikut mengembangkan para pembudidaya ikan di Desa Kenanga,’’ kata Kusen.

Dengan adanya program itu, banyak masyarakat yang sebelumnya pasif, sekarang menjadi produktif. Bahkan, tidak hanya ikan gurame saja, tapi juga usaha-usaha UMKM lainnya.

Sementara itu, melihat hasil panen yang berlimpah itu, Parni Hadi mengajak masyarakat Desa Kenanga untuk terus mengembangkan desa. Menurutnya, Desa Kenanga harus bisa menjadi desa wisata sebagai contoh bagi desa-desa lainnya.

Parni mengatakan, tak segan untuk melibatkan banyak pihak lain dengan syarat masyarakatnya terus mau berkembang. Bersama menteri Parekraf, Dompet Dhuafa telah sepakat bergerak bersama membangun desa-desa wisata.

"Akhir Agustus lalu, saya mengundang menteri Parekraf untuk bersama mengembangkan program Desa Wisata supaya masyarakat di pedesaan merdeka dari penjajahan kemiskinan. Di Dompet Dhuafa saya sampaikan, untuk memerdekaan Indonesia dari penjajahan kemiskinan, kita harus ada re-orientasi program Dompet Dhuafa,’’ tukas Parni.

Yaitu, mengubah arus urbanisasi. Desa yang sekarang sudah menjadi tempat yang tidak menarik, akan dibangun supaya menjadi menarik.

"Sehingga masyarakat kota yang akan berbondong ke desa,’’ terang Parni.

Perwakilan Dinas Perikanan dan Kelautan setempat, Izudin, juga mengapresiasi program pemberdayaan tersebut. Dia pun mendukung Desa Kenanga menjadi desa wisata.

"Luar biasa hasilnya dari kelompok binaan ini. Pemerintah Daerah sangat mendukung prigram ini, dibuktikan melalui Dinas Perikanan dengan memberikan distribusi bibit, hingga pakan. Ini juga menjadi wujud komitmen kami untuk membangkitkan Desa Kenanga menjadi desa wisata,’’ tukas Izudin.

Beberapa bulan lalu, Dompet Dhuafa telah berhasil mengantarkan produk-produk UMKM binaannya hingga ekspor ke luar negeri. Dompet Dhuafa pun akan terus berupaya untuk mengembangkan UMKM di Indramayu agar terus maju dan mampu bersaing.

Hal itu tak lepas dari kotribusi seorang penggerak UMKM Kabupaten Indramayu, Darwinah. Selama ini, Darwinah berkhidmat bersama Dompet Dhuafa untuk mengangkat kesejahteraan para pelaku UMKM khususnya di Kabupaten Indramayu dan sekitarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement